youngster.id - Untuk mendorong generasi muda mengembangkan inovasi digital dan membangun startup, TOP Coffee bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar kompetisi startup bertajuk Top Generation Challenge.
Edward Christian Djaja selaku Product Manager TOP Coffee menjelaskan, latar belakang program ini bermula ketika pihaknya melihat anak-anak muda sekarang identik dengan bisnis. Menurutnya anak-anak muda ini benar-benar butuh wadah yang mampu membantu kebutuhan permodalan mereka.
“Mereka bingung bagaimana dapat modal. TOP Coffee sebagai wadah, bisa memberikan tambahan modal bagi mereka yang ingin berusaha dan merealisasikan usaha tersebut,” kata Edward dalam siaran pers, Jumat (18/8/2017).
Dia menjelaskan TOP Generation Challenge terbagi dalam dua kategori yakni Pre-Startup dan Startup. Pre-Startup yakni mereka yang baru memiliki ide usaha rintisan, sudah memiliki perencanaan usaha, dan sedang mencari pasar. Sedangkan kriteria untuk kategori Startup yakni usaha rintisan tahap awal yang baru berjalan kurang lebih satu tahun, dan masih dalam tahap pengembangan serta penyempurnaan produk atau layanan untuk membangun pasar.
Total hadiah yang disediakan TOP Coffee pada program ini senilai Rp450 juta. “Ide tetap milik peserta. Setelah lomba pun, TOP Coffee tidak akan mengambil ide tersebut,” jelasnya.
Dia menambahkan, kompetisi ini melibatkan banyak anak muda karena sejalan dengan strategi dan target TOP Coffee untuk memperluas branding produknya.
“Di sini kami ingin memperluas branding TOP Coffee di lingkungan anak muda, khususnya usia 18-35 tahun agar mereka mengenal TOP Coffee lewat acara TOP Generation Challenge,” kata Edward.
Sebelumnya kompetisi seruppa telah digelar sejumlah perusahaan seperti The NextDev yang digagas oleh Telkomsel, FWD Life Indonesia, dengan kompetisi FWD Hackathon 2017, Microsoft dengan Imagine Cup, IWIC buatan Indosat Ooredoo, hingga Seedstars World.
STEVY WIDIA
Discussion about this post