youngster.id - Belakangan ini terus bermunculan layanan uang elektronik (e-money) dan dompet digital (e-wallet). Kehadiran mereka mendorong masyarakat untuk semakin terbiasa melakukan transaksi non-tunai. Peta persaingan pun semakin ketat.
Layanan pembayaran digital tengah memasuki babak baru usai pemerintah mulai mempromosikan penggunaan uang elektronik. Penggunaan ponsel sebagai kanal transaksi digital belakangan semakin populer. Terlebih, pengakses internet di Indonesia telah mencapai angka 132,7 juta orang, sementara pengguna ponsel tercatat sebanyak 177,9 juta orang.
Iwan Setiawan dari Provetic mengatakan keberadaan dompet digital merupakan solusi yang mendorong terwujudnya gaya hidup non tunai di masa depan.
“Berdasarkan survey Provetic, dompet digital menjadi harapan kalangan milenial karena mampu menghadirkan kemudahan dan kepraktisan, cepat dan nyaman ketika digunakan. Tidak merepotkan dalam penggunaan, inovatif dan memiliki akses luas ke berbagai aplikasi, outlet,” ucap Iwan pada peluncurkan dompet digital DANA baru-baru ini di Jakarta.
Survey yang dilakukan melalui media sosial Facebook ini mendapati bahwa 90% masyarakat sudah siap melakuan transaksi non tunai. “Yang mereka tunggu adalah platform cashless payment yang tepat dan dapat memenuhi semua kebutuhan mereka,” ujarnya.
Menurut Iwan, saat ini baru e-commerce yang 100% menerapkan aktivitas non tunai. Aktivitasnya bahkan tidak hanya digunakan untuk pembelian produk-produk tetapi juga untuk penunjang produktivitas keseharian. Mulai dari beli pulsa hingga membayar aneka tagian. “Itu artinya kebutuhan terhadap dompet digital di kalangan milenial semakin menguat,” ujarnya.
Peluang itu juga yang membuat Vincent Iswara membangun DANA. Bahkan meski terbilang baru, startup penyedia layanan dompet digital, Dana, menargetkan masuk ke dalam deretan tiga teratas layanan uang elektronik di Indonesia.
CEO Dana Vincent Iswara menyatakan optimis akan hal itu. “Kami bakal menggandeng lebih banyak kerja sama dengan merchant yang tersedia di dalam negeri. Target kami di akhir tahun paling tidak bisa menjadi tiga besar,” ucapnya.
Vincent mengungkapkan, meski belum resmi beroperasi DANA sudah melayani berbagai layanan transaksi digital yang tersedia pada 40 perusahaan mitra. Perusahaan yang bernaung di bawah grup konglomerasi teknologi lokal Emtek Group itu pun merupakan salah satu entitas yang tengah mengajukan lisensi pembayaran berbasis pemindaian kode QR kepada Bank Indonesia.
Layanan pembayaran itu kini turut tersedia pada platform portofolio lain Emtek Group yaitu BBM dan Bukalapak. Vincent menargetkan kedua platform mitra itu setidaknya dapat menyumbang kontribusi sebesar 30% dari total volume transaksi pada platform pembayaran Dana.
“Saya yakin keduanya paling tidak dapat menyumbang 20%—30% total transaksi yang terjadi. Dengan demikian, Dana dapat masuk ke dalam top 3 digital wallet di Indonesia,” ujarnya.
Dana yang tersedia pada Bukalapak dan aplikasi BBM Messenger memungkinkan penggunanya melakukan beragam pembayaran. Mulai dari top up pulsa prabayar, pembayaran tagihan air dan listrik, belanja daring, dan pembayaran tagihan berbagai cicilan.
CEO Creative Media Works Matthew Talbot menyatakan platform messaging BBM terus berevolusi dengan memperkenalkan fitur pembayaran di dalamnya. “Dalam waktu dekat, pengguna kami turut dapat melakukan transfer dana ke teman, keluarga dan grup di dalam BBM Messenger,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post