youngster.id - Kebutuhan akan berkomunikasi secara praktis dan cepat telah menjadi bagian dari masyarakat modern. Oleh karena itu aplikasi perpesanan alias chatting telah menjadi aplikasi yang wajib ada di ponsel pintar.
Ternyata aplikasi chat tidak hanya dimiliki perusahaan asal luar negeri, para pengembang lokal pun punya aplikasi chat yang tak kalah unik dan berkualitas.
Salah satunya adalah OY! Ini merupakan aplikasi chatting “all-in-one” untuk memudahkan pelanggan dalam mencari, menemukan, dan berinteraksi dengan sejumlah pelaku bisnis di sekitar pengguna. Tak jauh berbeda dengan layanan chat seperti LINE, WhatsApp, dan lainnya, aplikasi ini dapat mengobrol bersama teman. Tetapi, lebih dari itu, aplikasi ini juga dapat membuat janji dengan dokter gigi, membeli tiket pesawat, membayar tagihan, bahkan berbicara dengan layanan pelanggan untuk mengecek asuransi hingga meminta lagu di radio.
“Kami ingin punya produk aplikasi chat yang asli Indonesia untuk memenuhi kebutuhan orang Indonesia dalam beraktivitas bisnis,” kata Mario Nicolas , Co-founder & VP Product and Business OY! Kepada youngster.id saat ditemui di Energy Building kawasan SCBD Jakarta baru-baru ini.
Tak sekadar chatting, lanjut Mario, OY! membantu pengguna untuk mencari, menemukan, dan berinteraksi dengan toko-toko dan layanan jasa yang ada di sekitar. OY! memudahkan pengguna untuk dapat melakukan lebih dari satu jenis interaksi seperti chatting, memberikan ulasan, fitur linimasa dan juga pembayaran (yang akan tersedia dalam waktu dekat), sehingga pengguna tidak perlu lagi menggunakan banyak aplikasi di saat yang bersamaan.
Sejatinya, aplikasi yang diluncurkan pada 27 September 2017 ini memberikan layanan bagi para pengguna untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Mulai dari bisnis makanan, nightlife, tempat fitness dan berolah raga, layanan kesehatan, spa dan salon kecantikan, dan lima belas kategori bisnis lainnya.
Bahkan yang terbaru, bekerjasama dengan DOKU, OY! Menghadirkan fitur Transfer Antar Bank dalam chat room-nya.
“Fitur ini kami design semudah mungkin untuk digunakan oleh pengguna OY! Sekarang untuk transfer antarbank bisa dilakukan dengan sangat mudah dan sangat sederhana. Pengalaman pembayaran seperti ini sudah berjalan di negara lain seperti Apple pay dan Alipay, di mana fitur ini terintegrasi erat dengan fitur chatting,” ungkap Mario lagi.
Mario mengungkapkan, fitur Transfer Antar Bank ini diharapkan bisa memudahkan proses perputaran uang di masyarakat Indonesia yang selama ini sangat bergantung dengan keberadaan mesin ATM. Selain itu, sejalan dengan inisiatif pemerintah, OY! berkomitmen untuk mendorong terciptanya cashless society di Indonesia dengan cara bekerja sama dengan bank-bank besar di Indonesia.
Bank yang saat ini terintegrasi ke dalam OY! dan sudah bisa digunakan untuk mengirim serta menerima uang adalah Bank Mandiri, BNI, digibank by DBS, CIMB Niaga serta Jenius (BTPN). Sementara itu, BCA, Bank Permata, BRI, Bank Jawa Barat, Bank Jawa Timur serta BTN sudah bisa menerima dana dari bank-bank lainnya.
Asli Lokal
Sesungguhnya aplikasi OY! ini dibangun oleh nama-nama yang memiliki pengalaman di perusahaan teknologi terkemuka. Selain Mario yang sempat bergabung di Grab, dan pernah menjadi Product Mangaer Kakao dan Path, juga ada Jesayas Ferdinandus. Jesayas yang bertindak sebagai CEO OY!, pernah menjabat sebagai VP Go-Food selama dua tahun. Rupanya pengalaman mereka di bisnis teknologi membuka peluang untuk membangun aplikasi chat sekaligus concierge app untuk bisnis.
Mulai dari Maret 2017 mereka pun mengembangkan aplikasi ini. Menurut Mario, nama OY! dipilih karena sebuah kalimat sapaan informal yang mudah dipahami orang dari berbagai penjuru belahan dunia.
“Kami ingin menyediakan segala kebutuhan komunikasi dan pembayaran komersial ke dalam satu layanan aplikasi mobile buatan pengembang lokal. Bahkan sejak awal kami pun mendapat dukungan investor lokal,” ujar Mario.
Aplikasi berbendera PT Teknologi Harapan Bangsa ini pertama kali diperkenalkan pada September 2017 di Andorid dan iOS. Sejak itu, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 500 ribu kali, dan memiliki 70 ribu pengguna aktif harian serta tersedia di lebih dari 40 kota.
“Akhir tahun 2017 pengguna OY! per hari capai 1000 orang, lakukan 5000 chat per hari. Di waktu paling padat ada 5-15 orang chat gunakan OY!. Sekarang 75 ribu pengguna per hari dan 6,5 juta chat per hari. Saat sibuk 12 ribu chat setiap detik. Dari tahun lalu sampai sekarang perkembangan OY sangat populer. Kita belum lakukan marketing besar-besaran tapi sudah di download lebih dari 500 ribu kali,” klaim Mario.
Selain itu, OY! juga telah memiliki lebih dari 2000 bisnis yang terdaftar, dan ribuan rekanan resmi di lima kota besar (Jakarta, Bandung, Bali, Medan and Surabaya). OY! segera akan hadir di 40 kota di seluruh Indonesia pada akhir tahun ini.
“Kami ingin melihat Indonesia bertumbuh dan mengikuti langkah-langkah dari negara-negara inovatif lainnya. Di mana konsumen dapat berinteraksi dengan semua jenis bisnis dari perusahaan besar hingga toko tradisional dan layanan jasa melalui platform digital buatan anak bangsa sendiri,” ucap Mario.
Ke depannya, lanjut Mario, OY! akan menambah jumlah tersebut untuk memberikan kesempatan kepada bisnis mempromosikan produk mereka dalam bentuk rewards atau voucher untuk merangkul lebih banyak konsumen.
OY! juga memberikan poin rewards yang bisa ditukarkan dengan penawaran dari mitra bisnis. Rencana selanjutnya, OY! ingin menjadi platform yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintahan dan instansi terkait lainnya untuk melancarkan proses pembayaran, misalnya pembayaran tilang.
“Selain bisnis yang besar, kami juga menargetkan bisnis online di media sosial seperti di Instagram hingga Facebook untuk menggunakan aplikasi OY!. Setelah melakukan pendaftaran dan diverifikasi oleh tim OY!, pemilik bisnis sudah bisa langsung melakukan interaksi dengan memanfaatkan fitur chat OY!,’ kata Mario.
Gandeng Ekosistem
Untuk mengembangkan bisnis, OY! menggandeng eksosistem yang sudah ada di Indonesia. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi dari DOKU sebagai payment gateway. Memanfaatkan lisensi yang sudah dimiliki oleh DOKU, memudahkan aplikasi seperti OY! untuk melakukan transfer antar-rekening bank milik pengguna.
Teknologi yang diterapkan oleh DOKU adalah infrastruktur yang telah memenuhi standar Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS).
“Dari ekosistem yang selama ini ada dan kami miliki, akhirnya kami berusaha melakukan pengembangan lain di dalam aplikasi ini. Mungkin buat kami ini cara pendekatan sosial paling efektif dalam memperkenalkan OY! Indonesia ke masyarakat,” kata Mario.
Untuk menghadirkan proses seamless dan terjamin keamanannya, OY! Indonesia telah menggandeng berbagai bank yang beroperasi di Indonesia. Bank yang saat ini sudah terintegrasi dengan OY! adalah Bank Mandiri, BNI, digibank by DBS, CIMB Niaga, serta Jenius (BTPN). Sementara BCA, Bank Permata, BRI, Bank Jawa Barat, Bank Jawa Timur, dan BTN juga sudah bisa menerima transfer dana.
Mengedepankan fitur chat yang sangat diminati oleh pengguna, platform OY! diklaim mampu memangkas kesulitan terkait dengan kegiatan transfer antarbank yang saat ini belum lengkap dan masih harus dilakukan secara terpisah.
“Fokus kami saat ini memang untuk melakukan transfer dana dari rekening bank. Namun kami juga menyediakan top up pulsa, pembayaran tagihan BPJS dan tagihan listrik,” kata Mario.
Dia mengungkapkan, secara tak langsung hadirnya aplikasi OY! Indonesia tentu turut mendukung para pelaku UKM untuk melebarkan sayapnya di dunia bisnis.
“Jadi di sini ada e-commerce, cargo, ekspedisi hingga transportasi antarkota Jakarta Bandung. Bahkan yang paling unik ada yang punya warung dan dia tempel stiker OY! Apapun bisnis itu pokoknya kami mudahkan bagi para pelaku IKM dan UMKM untuk bergabung dengan kami dan melebarkan sayapnya,” kata Mario lagi.
Tentu pengembangan usaha ini bukan tanpa hambatan. Menurut Mario, saat ini kendala terbesar adalah mengedukasi pengguna. “Kami berusaha meyakinkan pengguna bahwa produk ini tidak kalah dengan produk luar. Karena kami juga terbantu dengan teman-teman ada Go-Jek, Traveloka, Tokopedia yang men-support dan memberitahu kalau produk lokal sudah bagus,” imbuhnya.
Saat ini, OY! telah memiliki 80 tim dari 8 kota yang bergabung. “Rencana ke depan salah satunya akan menambah jaringan yang lebih luas. Dan kami bersama produk anak negeri memiliki visi dan misi yang sama untuk dapat berkembang bersama,” pungkasnya.
==================================
Mario Nicolas
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Mei 1987
- Pendidikan Terakhir : S1 Hukum, Universitas Indonesia
- Mulai Usaha : 2017
- Nama Perusahaan : PT Teknologi Harapan Bangsa
- Nama Aplikasi : OY!
- Download : lebih dari 500 ribu
- User : lebih 70 ribu
- Merchant : sekitar 2.000
====================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post