youngster.id - Foto adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari terutama bagi generasi milenial. Kini foto tak sekadar dibagikan pada sosial media, foto tetap bisa disimpan dalam bentuk fisik yang nyata dan dapat dikenang. Untuk itu PT Fujifilm Indonesia (Fujifilm) mengahdirkan kamera analog Instax Square SQ6. Kameran ini menangkap momen dalam foto sekaligus langsung mencetaknya.
“Fujifilm berkomitmen untuk terus berinovasi meningkatkan kualitas sistem foto instan, sehingga pengguna dapat menikmati momen berharga dan menyimpannya dalam bentuk fisik,” kata Johannes J. Rampi General Manager Cunsumer Printing Division Fujifilm Indonesia pada peluncuran Instax Square SQ6, Kamis (31/5/2018) di Kota Kasablanka, Jakarta.
Menurut Johannes, kamera ini ditujukan kepada para pecinta fotografi terutama milenial yang merupakan pangsa pasar potensial dari Fujifilm. “Kamera ini ditujukan mereka yang berjiwa milenial yang selalu ingin mengabadikan momen-momen berharga dengan cara yang mudah dan gaya,” ujarnya.
Dari sisi desain, penampilan dari kamera SQ6 ini simple, dan stylis dengan bentuk square (kotak) yang unik. Tubuh bagian depan kamera dilengkapi dengan tekstur yang dapat membuat nyaman dalam genggaman. Sehingga Instax SQ6 menjadi kamera analog instan yang cocok dipakai siapa saja.
Di dalamnya dibenamkan berbagai fitur canggih fotografi, yaitu mode auto, mode selfie, exposure adjustment, mode macro, mode landscape, mode double exposure, self-timer dan flash off. Didukung oleh lensa retractable dengan dua komponen dan shutter release 1.6 sec hingga 1/400 sec, automatic dan interlocking range ISO 800.
Selain itu ada Selfie mode yang mengoptimalkan fokus dan kadar cahaya pada subyek foto. Bahkan ada cermin kecil di depan kamera yang memudahkan pengguna untuk mengatur gaya dan posisi sebelum menekan tombol shutter. Untuk foto group selfie, pengguna dapat menancapkan kamera pada tripot dan menggunakan timer untuk hasil terbarik.
Dari jajaran produk Instax, Fujifilm Instax SQ6 ini juga memiliki sejumlah keunggulan seperti mode double exposure yang memungkinkan pengguna untuk menempelkan dua hasil jepretan dalam satu foto. Mode landscape yang cocok untuk mengambil foto jarak jauh sehingga keseluruhan panorama dapat tertangkap dalam lensa. Dan tentu atutomotif exposure yang mendeteksi kadar cahaya untuk menghasilkan komposisi foto dengan resulasi terbaik.
“Kamera instax hadir untuk menghidupkan memori yang ditangkap melalui kamera. Foto instax terasa lebih personal karena kita langsung mendapatkan cetakan foto saat itu juga dan hasilnya dapat disimpan sebagai kenangan,” ucapnya lagi.
Pendapat ini didukung oleh pernyataan Eva Celia. Musisi dan selebriti ini mengaku senang menggunakan kameran instan dalam kegiatan sehari-hari. “Penggunaan kamera analog memberikan pengalaman unik yang tidak kita dapatkan di kamera lain. Hasilnya cenderung lebih terlihat artistic sehingga dapat ditampilkan di sosial media maupun sebagai dekorasi di kamar saya,” kata Eva.
Peluncuran Fujifilm Instag SQ6 disertai pameran di Atrium Kota Kasablanka pada 31 Mei – 3 Juni 2018. Pengunjung dapat mencoba langsung mengambill foto dengan kamera instax SQ6 di arena pameran yang ditata instagramble.
STEVY WIDIA
Discussion about this post