youngster.id - Saat ini masyarakat hidup di era revolusi industri 4.0, hal tersebut menimbulkan disrupsi secara menyeluruh di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Masalah dalam revolusi Industri 4.0 tidak hanya dapat dijawab dengan menciptakan teknologi baru atau mengadaptasi yang sudah ada, tetapi yang lebih penting pengembangan kreativitas yang dapat mengarah pada inovasi yang berkelanjutan.
Menyikapi hal tersebut Fakultas Industri Kreatif Telkom University (FIK Tel-U) kembali menggelar International Conference bertajuk The 6th Bandung Creative Movement (BCM) 2019, yang berlangsung di gedung Auditorium Damar Telkom University baru-baru ini.
Chairman BCM 2019 Dr. Fajar Ciptadi mengungkapkan, dengan tema Digital Society Ecosystem, acara ini membahas kembali hubungan antara seni, budaya, masyarakat dan kreativitas dalam Era Revolusi Industri 4.0. Termasuk mengungkapkan secara reflektif dan secara filosofis tentang membuka kemungkinan baru dengan kreativitas dan inovasi.
“Melalui acara ini kita harus menjadikan kreativitas dan teknologi menjadi sesuatu yang terintegrasi dan bertemu. Ini dapat diimplementasikan dengan mengintegrasikan estetika dan aspek emosional sebagai manusia dengan aspek teknologi terkini,” kata Fajar dalam keterangannya, Senin (21/10/2019).
Fajar menambahkan dalam conference ini juga menjawab tantangan dan peluang yang muncul dalam revolusi era Industri 4.0, dimana mengajak akademisi dan pelaku kreatif untuk memikirkan kembali peran apa yang dapat dilakukan oleh seni, budaya, dan kreativitas
“Di satu sisi, dalam revolusi Era Industri 4.0 ini, kita dihadapkan pada berbagai hal, dimana peran penting “Big Data” yang menjadi sentral di era digital society, serta integrasi kreativitas dengan peran data tidak dapat disangkal yang memungkinkan berbagai peluang terjadi sebagai inovasi yang dibutuhkan di masa depan,” paparnya.
Turut hadir sebagai pembicara dalam acara ini diantaranya adalah Dale Konstanz (Assistant Dean of Research at Mahidol University), Hafeezur Rahman (Lecturer, and Researcher of Product Design Dept. at University Sains Malaysia) dan Andry Alamsyah (Director of Digital Business Ecosystem Rearh Center, Telkom University).
STEVY WIDIA
Discussion about this post