youngster.id - Peluang startup Indonesia untuk menjadi unicorn berikutnya masih terbuka lebar. Ini artinya, ada potensi untuk tercipta startup seperti Gojek, Bukalapak, Traveloka dan Tokopedia. Bahkan kesempatan bagi Indonesia bisa lebih besar ketimbang negara lain.
Wakil Kepala Bekraf, Ricky Persik mengatakan, tahun ini PDB sektor ekonomi kreatif sebesar Rp 1,105 triliun. Perusahaan rintisan dianggap sebagai salah satu upaya untuk mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di Indonesia. Dan dia yakit masih banyak startup yang berpotensi jadi unicorn.
“Menurut saya sih tidak (sulit), startup berpotensi jadi unicorn lebih besar daripada negara tetangga, karena kita negara yang sangat besar. Pasar Indonesia sangat besar untuk bisa menciptakan unicorn baru,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Namun masih ada satu kendala soal terobosan startup. Khususnya untuk kebutuhan konsumen di Indonesia. Jika ide yang ditemukan tepat, tak menutup kemungkinan akan ada penerus Gojek dan Tokopedia di kemudian hari.
Tetapi dia menegaskan Bekraf tak menargetkan startup harus menjadi unicorn. Hanya harapannya, startup terus berjalan hingga lama.
Sementara itu Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari mengatakan, saat ini masuk era ketiga startup. Dari awalnya media sosial, e-commerce, dan sekarang e-commerce akan hadir lebih vertikal. Sedangkan startup payment akan terus bertumbuh.
“Mengkoneksi guru dengan murid. Berikutnya pendidikan dan agro. Prediksinya begitu e-commerce yang vertikal,” kata dia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post