youngster.id - Saat ini telah terjadi perpindahan dalam pola investasi di Jepang, dimana investasi beralih dari goods ke manufaktur. Untuk itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak para investor Jepang untuk melakukan investasi di Indonesia.
“Banyak alasan untuk investasi di Indonesia, selain pemerintah melakukan perbaikan untuk kepentingan bisnis seperti kemudahan dari sisi perizinan. Kita juga lakukan reformasi hukum untuk pengembangan iklim bisnis dan investasi. Indonesia juga meraih peringkat pertama dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.” kata Rudiantara dalam acara Indonesia-Japan Digital NexICorn Meet Up di Ayana Mid Plaza Jakarta, yang dilansir laman Kominfo Selasa (12/9/2017).
Kegiatan ini menurut Menkominfo menjadi langkah awal pemerintah dalam mengundang investor luar. “Ini langkah awal pemerintah, players dan unicorn untuk membangun ekosistem digital. Kami juga akan datang ke negara-negara yang dinilai memiliki potensi untuk berinvestasi di Indonesia. Kita tidak bisa pasif tapi perlu pro aktif untuk menjual Indonesia secara positif.” jelas Chief RA.
Dia berharap pertemuan antara komunitas e-commerce Indonesia dan Investor Jepang akan mendorong kelahiran unicorn startup baru di Indonesia.
“Total ada 50-an investor yang hadir, dengan yang besar-besar, contohnya ada Sumitomo Group dan Mitsubishi. Mereka akan one on one meeting dengan para startup indonesia yang ikut serta. Total ada 45 startup hasil pembinaan dan kurasi EY yang ikut serta di sini,” imbuhnya.
Dari total 45 startup yang ada dalam acara tersebut, hanya Go-Jek dan Tokopedia saja yang naik ke atas panggung sebagai showcase, sekaligus menceritakan pengalamannya di pasar Indonesia. Sementara itu, startup lainnya dijadwalkan bertemu dengan masing-masing calon investor untuk mengajukan ide-ide mereka.
“Kali ini yang menjadi showcase Tokopedia dan Gojek. Nanti akan ada meeting antara 45 perusahaan startup Indonesia dengan venture capital Jepang. Target kita tiap tahun akan ada unicorn baru,” paparnya.
Pertemuan itu diharapkan Menteri Kominfo akan dapat menghasilkan kesepakatan kerjasama bisnis. “Kami ingin serius dan terstruktur dalam berinvestasi. Pihak Jetro yang koordinir 50 investor dari Jepang akan berhadapan dengan perusahan startup yang potensial dari Indonesia untuk dilatih agar bisa menjual dan menghasilkan investasi,” ungkapnya.
Istilah unicorn sendiri merujuk pada startup yang berhasil mencapai nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau kurang lebih Rp 13,2 triliun.
STEVY WIDIA
Discussion about this post