youngster.id - Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di dalam negeri harus terus dilakukan. Saat ini sektor UMKM terbukti mampu menyerap 97,2 % tenaga kerja di Indonesia. Total UMKM pun kini telah mencapai 56,2 juta unit usaha.
Pengamat ekonomi Kristiya Kartika usaha mengatakan, pengembangan UMKM akan sejalan dengan ”Župaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. UMKM juga mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB yaitu mencapai Rp 4.303 triliun per tahun.
“Saat ini di Indonesia, jumlah usaha mikro mencapai 98,82 %, dan usaha kecilnya hanya 1,09 %,” kata Kristiya dalam acara Refleksi dan Pernyataan Akhir Tahun Alumni GMNI”Ž, Kamis (29/12/2016) di di Jakarta.
”Ž Oleh sebab itu, menurut dia, penguatan sektor UMKM dinilai sangat penting untuk membantu terciptanya desentralisasi pertumbuhan di daerah.
“Banyak negara cenderung berfokus pada pusat kota untuk memfasilitasi investasi. Kalau melakukan semacam itu, terjadi implikasi negatif, salah satunya derasnya arus urbanisasi dari desa ke kota. Konsekuensinya, infrastruktur di desa akan semakin tertinggal,” kata Kristiya lagi.
Sementara jika dilihat dari sisi eksternal, berlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun lalu juga akan berdampak positif UMKM di Indonesia. Sebab berlakunya pasar tunggal ini akan mempermudah penjualan barang-barang hasil produksi UMKM Indonesia.
“Namun akan ada juga produk-produk dai negara lain ke dalam negeri. Maka program peningkatan kualitas UMKM harus sangar diprioritaskan,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post