youngster.id - Platform investasi Tanamduit baru saja memeroleh modal senilai US$ 3 juta atau sekitar Rp 43,5 miliar dari modal ventura lokal, RND Kapital pada September 2018 lalu. Sejalan dengan hal itu Tanamduit menargetkan 60 ribu investor pada 2019.
Saat ini, aplikasi dari PT Star Mercato Capitale ini sudah diundah 18 ribu kali di Google Play Store maupun App Store. Dari jumlah tersebut, 8 ribu sudah mendaftar atau melakukan Know Your Costumer (KYC). Dan sudah 5 ribu di antaranya yang membeli produk Tanamduit atau menjadi investor.
“Saat ini, masih 5 ribu investor. Kami target 20 ribu pada akhir tahun dan 60 ribu tahun depan,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit Muhammad Hanif dalam keterangannya Jumat (30/11/2018) di Jakarta.
Hanif optimistis, target 20 ribu investor tahun ini bisa tercapai. Caranya, dengan menggandeng e-commerce seperti Bukalapak dan financial technology (fintech) pinjam-meminjam (lending). “Sudah ada beberapa fintech lending datang ke kami. Semoga tahun ini juga sudah ada yang bekerja sama,” ujarnya.
Tanamduit sendiri memiliki sekitar 34 jenis produk reksa dana. Adapun reksa dana pasar uang merupakan yang paling diminati investor, karena imbal hasilnya (return) terukur. Padahal, menurutnya reksa dana saham memberikan keuntungan yang lebih besar. Hanya saja, butuh waktu paling tidak tujuh tahun untuk mendapat keuntungan maksimal.
Tanamduit juga menjadi salah satu mitra distribusi resmi atau agen penjual Sukuk Tabungan ST-002, dengan imbal hasil 8,3% per tahun. Hanif mencatat, peminat ST-002 dua kali lebih banyak dibanding pemesanan Surat Utang Negara seri 004 (SBR004) dalam sepekan.
Tanamduit didirikan pada akhir 2017, oleh Indra Suryawan, Rini Hapsari, dan Ferry Aprilianto. Sementara Hanif yang sebelumnya menjabat Presiden Direktur Mandiri Manajemen Investasi, bergabung kemudian.
Tanamduit pun sudah bekerja sama dengan MI seperti Bahana TCW Investment Management, Batavia Prosperindo Aset Management, Mandiri Investasi, Trimegah Asset Management, Manulife Asset Management, CIMB Principal Asset Management, Sucor Asset Management, BNP Paribas Investment Partner, Danareksa Investment Management, Minna Padi Aset Management, First State Investments, dan Pinnacle Investment.
STEVY WIDIA
Discussion about this post