youngster.id - Plug and Play (PnP) Indonesia bersama Gan Konsulindo (GK) kembali mencari startup Indonesia untuk didanai melalui Program akselerator GK – PnP batch kedua.
“Hingga saat ini, kami terus aktif mencari startup potensial di Indonesia untuk masuk ke dalam program kami. Setidaknya akan ada lebih dari 200 startup yang mendaftar. Kami tidak akan membatasi berapa jumlah yang masuk selama startup tersebut memang berpotensi memberikan dampak positif untuk Indonesia,” kata President Director GK – Plug and Play Indonesia, Wesley Harjono, Senin (9/10/2017) di Jakarta.
Dalam program akselerator yang berjalan selama tiga bulan, Wesley menjelaskan, startup terpilih akan mendapatkan berbagai fasilitas. Mulai dari seed funding, mentorship, coworking space gratis, akses ke Silicon Valley, hingga kesempatan kerjasama dengan korporasi. Saat ini, GK – Plug and Play Indonesia diketahui memiliki empat corporate partners, yaitu Astra International, BNI, BTN, dan Sinar Mas.
“Kami memberikan fasilitas menyeluruh supaya startup-startup ini dapat fokus untuk product development. Harapannya, setelah lulus dari program ini mereka sudah benar-benar siap untuk go-to-market dan menerima pendanaan berikutnya,” lanjut Wesley.
Menargetkan startup yang berada dalam seed-stage, persyaratan umum untuk masuk ke dalam Program akselerator GK – PnP seperti sudah memiliki produk alpha / beta. Selain itu, startup yang mendaftar juga harus berbasis di Indonesia. Adapun pendaftaran program akselerator angkatan kedua melalui laman Plug and Play akan ditutup pada 31 oktober 2017.
Sebagai startup accelerator terbesar di dunia sekaligus venture capital firm teraktif di Silicon Valley, PnP diketahui telah berinvestasi di lebih dari 2.000 startup di seluruh dunia. Beberapa alumni global Plug and Play adalah Dropbox, Lending Club, dan Paypal.
Sebelumnya bekerjasama dengan Gan Konsulindo (GK), Plug and Play Indonesia telah meluluskan sembilan startup batch pertamanya, yaitu Astronaut, Brankas, Bustiket, DANAdidik, Karta, KYCK, Otospector, Sayurbox, dan Wonderworx.
STEVY WIDIA
Discussion about this post