youngster.id - Pemerintah sangat mendukung kewirausahaan dibidang pertanian melalui digitalisasi sistem pertanian. Hal itu diharapkan akan dapat meningkatkan kesejateraan bagi para petani. Salah satu pilot project digitalisasi sistem pertanian di Indonesia dilakukan oleh PT Telkom.
Presiden Joko Widodo menegaskan agar masa depan pertanian semakin baik maka petani harus teroganisir. Tidak hanya terorganisir sebagai Kelompok Petani (PokTan), namun menjadi sebuah organisasi yang lebih besar dengan sistem kerja setingkat korporasi.
“Pemerintah mendorong penerapan pengelolaan pertanian secara korporat untuk membantu peningkatan kesejahteraan bagi para petani,” ucap Presiden dalam keterangannya usai meninjau proses pengolahan padi hasil panen hingga menjadi beras kemasan yang siap jual, Kamis (6/6/2018) di Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Program kewirausahaan pertanian dan digitalisasi sistem pertanian dari MBB Sliyeg ini dikelola oleh Mitra Badan Usaha Milik Desa Bersama (MBB) binaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Pada kesempatan itu Menteri BUMN Rini M. Soemarno melaporkan potensi petani di kecamatan Sliyeg ini adalah sebanyak 7.009 orang dari jumlah tersebut telah diserahkan kartu Tani kepada 2993 petani dan sebanyak 1.158 petani diantaranya telah menerima fasilitas kredit usaha rakyat. Dengan pemberian fasilitas ini diharapkan seluruh kebutuhan tanam petani dapat terpenuhi dengan baik berikut jaminan biaya hidup sampai dengan musim panen.
Rini juga menjelaskan, sesuai dengan amanat Presiden Republik Indonesia dalam hal Korporatisasi Pertanian, Kementerian BUMN telah menterjemahkannya dengan mewujudkan Program Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Sistem Pertanian yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan Petani.
“Lewat BUMN, pemerintah hadir dalam setiap siklus pertanian mulai dari pratanam, tanam, panen, hingga pasca panen,” ujar Rini.
Menurutnya, kehadiran MBB Sliyeg merupakan salah satu program percontohan dalam mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. MBB merupakan korporasi yang dikelola dengan sistem yang lebih efektif dan menguntungkan dengan menyediakan layanan yang bertujuan untuk mendukung kemajuan petani.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan, program ini merupakan pilot project digitalisasi sistem pertanian di Indonesia. “Melalui keberadaan program tersebut diharapkan para petani yang sebelumnya hanya sebagai penanam yang menghasilkan padi saja, saat ini bisa menjadi wirausaha yang unggul. Digitalisasi sistem pertanian merupakan mesin penggerak guna memaksimalkan produktivitas petani,” ucap Alex.
Telkom mewujudkan digitalisasi pertanian dalam bentuk platform digital yang terintegrasi bernama LOGTAN (Logistik Tani). Melalui LOGTAN, petani dan BUMN terkait dapat mengakses data tunggal yang lengkap mulai dari masa pratanam hingga pascapanen. LOGTAN juga menyediakan informasi terkait profil petani, jenis lahan pertanian, kebutuhan kredit usaha, asuransi hingga mobilisasi hasil panen.
Program layanan kewirausahaan petani dan digitalisasi sistem pertanian ini diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi petani, seperti usaha skala kecil, daya tawar petani lemah, serta insentif petani yang tidak tepat dan tidak berkelanjutan.
Sistem digitalisasi pertanian yang sudah dicanangkan sejak Maret 2017 ini menjadikan Indramayu sebagai kabupaten di Indonesia yang memiliki data pertanian matang. “Kami berharap digitalisasi sistem pertanian bisa mendorong petani untuk memaksimalkan sistem dan mempermudah bisnis pertanian. Sehingga produktivitas dan kesejahteraan petani turut meningkat,” tutup Alex.
STEVY WIDIA
Discussion about this post