youngster.id - Entrepreneurship menjadi primadona di kalangan anak muda Indonesia saat ini. Tak terkecuali Putri Indah Sari Tanjung, putri dari pengusaha sukses Chairul Tanjung.
Putri adalah pendiri dari Creative Corner, event organizer (EO) yang banyak menginspirasi anak mudah menjadi entrepreneur di bidang industri kreatif. Gadis manis ini membangun Creativepreneur Event Creator secara mandiri tanpa mendapat suntikan dana sedikitpun dari sang ayah. Putri pun mengalami banyak kendala dan rintangan dalam mengembangkan bisnisnya ini.
“Tak ada jalan yang mudah. Saya dan tim sempat ditolak belasan sponsor, dianggap memiliki ide aneh. Tapi kami terus berusaha,” ucap Putri di acara The Backstage, sebuah talk show yang menghadirkan berbagai pembicara untuk berbagi cerita inspiratif belum lama ini.
Putri mengungkapkan pengalaman dalam pertamanya terjun di bisnis kreatif ini berawal dari kegemaran dalam mengurus acara sekolah dan pesta ulang tahun teman. Ketika itu dia baru berusia 15 tahun.
“Pertama kali mengurus acara itu ulang tahun temanku sendiri. Aku presentasi ke ibunya dan alhamdullilah dia percaya setelah aku meyakinkan dia dengan berbagai cara. Beliau memberi aku uang senilai 20 juta dan itu adalah uang terbanyak yang pernah aku pegang waktu itu di hidupku, apa lagi waktu itu umurku baru 15 tahun,” cerita Putri.
Dari sanalah dia mulai membangun EO. Awalnya bernama El Paradiso hingga kemudian berganti menjadi Event Creator. Dia bersama tim bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan sponsor. “Dari bikin pesta ulang tahun itu sampai sekarang, orangtuaku belum pernah memodali usaha aku satu rupiah pun,” ujarnya.
Ia mengaku sedari kecildididik bahwa segala hal di dunia ini tak pernah instan. Ayahnya berpesan, kesuksesan bukan buat orang-orang yang gampang menyerah. Lelah karena sering pulang sampai larut malam pun bukan lagi jadi masalah.
“Tak peduli siapa, setiap anak punya hak untuk sukses. Maka, kita semua punya hak yang sama juga untuk bermimpi,” ujarnya mengutip pesan sang Ayah.
Putri juga bercerita dulu dirinya sering diejek dan menjadi sasaran bully oleh teman-temannya karena fisiknya dianggap gemuk dan rambut yang keriting. Ia juga dipandang sebelah mata karena dianggap hanya mengandalkan ayahnya yang merupakan seorang pengusaha sukses.
“Aku itu bukan sosok yang percaya diri. Waktu kecil aku gendut dan rambutku dibilang kaya brokoli. Aku sering diejek lah, dijadiin bahan bully, dan dipandang sebelah mata. Tapi semua bad pressure itu aku jadikan hal-hal positif. Aku jadiin pacuan untuk diriku. Aku mau membuktikan ke diriku sendiri kalau aku juga bisa,” ungkapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post