youngster.id - Unicorn merupakan sebutan bagi startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar. Para pendiri startup tentu punya target mengejar posisi ini. Termasuk RedDoorz yang mengklaim bisa menyandang status unicorn tahun depan. Untuk itu startup property asal Singapura berencana menggalang pendanaan seri D.
“Kemungkinan pendanaan (selanjutnya) seri D,” kata Mohit Gandas President Director RedDoorz Indonesia dalam keterangannya Selasa (22/10/2019) di Jakarta.
Perusahaan rintisan ini sudah beroperasi di Indonesia, Singapura, Filipina dan Vietnam. Pada Kuartal I 2020, RedDoorz berencana masuk ke Thailand. Di Indonesia, RedDoorz telah menggaet 1.200 jaringan hotel. Jumlahnya ditarget mencapai 1.500 pada akhir tahun ini. Secara keseluruhan, perusahaan rintisan ini membidik 5 ribu properti pada akhir 2020. Startup properti ini mencatat sudah mengumpulkan total investasi US$ 140 juta per 2015.
Perusahaan ini sudah memeroleh pendanaan seri C US$ 70 juta atau sekitar Rp 998 miliar pada Agustus lalu. Pendanaan yang diperoleh bakal dipakai untuk memperluas pasar dan memperkuat posisi di Asia Tenggara. Sebagian besar dari hasil pendanaan ini pun bakal dipakai untuk membangun pusat teknologi di Vietnam, melengkapi yang ada di India.
Menurut Mohit, mereka juga berencana meningkatkan kualitas staf hotel di empat negara. Setidaknya ada sekitar 10 ribu pegawai yang bakal diberi pelatihan. Perusahaan mencatat, ada 600 ribu pemesanan kamar setiap bulannya di Asia Tenggara sejak awal tahun hingga September 2019. “Targetnya, hingga akhir tahun dapat mencapai 1 juta pemesanan kamar,” kata dia.
Terkait jumlah pengguna, Indonesia merupakan kontributor terbesar yakni 75%, disusul Filipina (15%), Vietnam (8%), dan Singapura (3%).
STEVY WIDIA
Discussion about this post