youngster.id - Google Indonesia Google merilis hasil riset terbaru tentang industri keuangan Indonesia dan cara nasabah mencari dan memilih produk keuangan di tengah lanskap media yang terpecah-pecah seperti saat ini.
Laporan “Think Finance” baru dari Google dan Kantar/TNS mengungkapkan orang biasanya menggunakan referensi baik offline maupun online dalam melakukan riset, dan Google Penelusuran menjadi sumber informasi paling bermanfaat kedua.
“Ada 74% nasabah produk keuangan Indonesia melakukan riset online sebelum menentukan pilihan. Sementara waktu rata-rata dari pertama kali terpikir sampai akhirnya membeli produk adalah 26 hari. Alasan utama nasabah mengambil pinjaman antara lain keadaan darurat (37%) dan peristiwa besar dalam hidup seperti menikah atau memiliki bayi (26%),” papar Yudistira Adi Nugroho Industry Analyst-Finance, Google Indonesia, Rabu (18/10/2017) di Jakarta.
Survei tersebut dilakukan melalui wawancara dengan 501 orang Indonesia pengguna internet yang mengambil pinjaman pribadi atau mendaftar kartu kredit dalam satu tahun ke belakang.
“Setidaknya, delapan dari sepuluh orang (83%) tidak memiliki atau kekurangan informasi tentang cara mengajukan permohonan kartu kredit atau pinjaman pribadi dan mereka cenderung tidak mencari informasi di situs perusahaan keuangan, tidak sampai satu dari sepuluh orang (6%) melakukannya,” terangnya.
Menurut dia, setidaknya, separuh (54%) dari orang Indonesia mengatakan bahwa mereka mencari informasi untuk membantu menyaring opsi dan menemukan fitur terbaik.
“Perjalanan nasabah tidak berakhir di pembelian produk. Bahkan setelah mengambil pinjaman, orang Indonesia masih ingin membaca ulasan dan mengetahui pendapat teman tentang produk yang mereka pilih. Setidaknya tujuh dari sepuluh orang (72%) membuat ulasan dan rekomendasi online sedangkan empat dari sepuluh orang (42%) melakukan riset lebih lanjut setelah mengambil pinjaman,” tutupnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post