youngster.id - Skyegrid, startup buatan muda-mudi asal Indonesia, hari ini resmi meluncurkan solusi berupa platform game streaming berbasis Cloud, atau populer pula disebut Cloud Gaming. Ini merupakan platform cloud gaming android pertama di Indonesia.
“Selama ini, untuk memainkan game triple A, kita membutuhkan konsol game, misalnya PlayStation, Xbox, atau PC berspesifikasi tinggi. Tapi, nggak semua orang mampu membelinya. Inilah alasan saya dan teman-teman tergerak untuk menciptakan solusi bernama Skyegrid,” ujar Rolly Edward, CEO Skyegrid, dalam Acara Peluncuran ‘Skyegrid’ Kamis (9/8/2018) di Balai Kartini, Jakarta.
“Dengan Skyegrid, siapa pun bisa menjadi gamer AAA, tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Bermain dari mana saja, kapan saja, tanpa memusingkan perangkat yang harganya mahal, juga system requirement game yang tinggi. Ya, paling tidak punya ponsel Android, itu sudah cukup.”
Dengan berlangganan Skyegrid, siapapun bebas memilih untuk bermain di platform yang mereka mau, selama itu OS Android (ponsel pintar, tablet), Windows (laptop, desktop PC), Mac OSX (Macbook, iMac, Mac Mini), sampai Xbox One.
Kehadiran platform ini mendapat apresiasi dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. “Skyegrid ini berbeda dengan platform (game) biasanya. Istilahnya di economy digital, Skyegrid adalah contoh dari economy sharing. Artinya, teknologi ini bisa memberikan stimulan pada teman-teman pengembang lokal di Indonesia untuk menuju pasar internasional. Negara kita jangan hanya menjadi konsumer untuk game. Kita akan dorong game ini suatu saat menjadi devisa besar di negara kita,”ujar Rudiantara, di acara peluncuran Skyegrid tersebut.
Senada dengan Menkominfo, Direktur Infrastruktur TIK Bekraf Muhammad Neil El Himam menuturkan, Skyegrid sangat mungkin menjadi nafas baru bagi industri game, khususnya pengembang game lokal di masa depan.
“Tugas kami di Bekraf salah satunya membangun ekosistem. Bagi kami, Skyegrid ini adalah salah satu elemen ekosistem industri game nasional yang kita butuhkan saat ini. Tahun lalu, nilai pasar video game diperkirakan mendekati 900 juta dolar, atau sekitar 13 triliun rupiah. Porsi lokal kurang dari 5 persen. Saya berharap, keberadaan Skyegrid bisa terus menggenjot porsi lokal, dari lima persen jadi 10 persen, 20 persen, dan seterusnya, hingga para developer lokal tuan rumah di negeri sendiri,” ujarnya di dalam talk show.
Menyambut harapan Rudiantara dan Neil El Himam, Rolly memastikan ke depannya, pelanggan Skyegrid juga akan dapat menikmati game-game AAA buatan pengembang lokal. Salah satu yang telah ikut mendukung adalah Digital Happiness, studio game kesohor asal Bandung yang mengembangkan game horor yang sempat viral secara global pada pertengahan tahun 2014 silam berjudul DreadOut.
“Kami sangat senang dan menyambut baik kehadiran Skyegrid, yang mempunyai mimpi dan semangat yang sama dengan Digital Happiness, yakni memajukan industri game lokal Indonesia. Semoga kehadiran Skyegrid membawa semangat baru kepada para developer game AAA lokal lainnya, sekaligus menjadi ruang unjuk gigi karya Indonesia ke kancah internasional,” kata Dito, Co-Founder Digital Happiness.
Mendukung pernyataan Dito, Rolly pun menegaskan, Skyegrid siap mendukung ekosistem game lokal sepenunya dengan membuka ruang seluas-luasnya pada para pengembang game lokal yang ingin memasarkan karyanya melalui Skyegrid.
“Dari awal, mimpi saya agar Skyegrid bisa menjadi publisher game lokal. Saya ingin merangkul developer game lokal sebanyak-banyaknya untuk menaruh gamenya di Skyegrid, supaya bisa dimainkan gamer-gamer dari luar Indonesia. Inilah waktunya kita buktikan pada orang-orang di luar sana, bahwa Indonesia pun punya game-game yang canggih dan nggak kalah keren,” tutur Rolly.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post