youngster.id - Pemerintah, industri, akademisi, komunitas dan media diajak bekerja sama untuk menggerakan ekonomi digital bagi Indonesia.
Demikian disampaikan Dr Muhammad Awaluddin CEO Enterprice Business PT Telekomunikasi Indonesia dalam diskusi panel berjudul “Digital Indonesia Initiative: Digital Transformation for National Competitiveness,” Kamis (2/6/2016) di di Graha Merah Putih, Jakarta.
“Untuk gerakan potensi ekonomi digital pemerintah tidak bisa sendirian. Harus ditopang oleh industri, kalangan universitas pelaku usaha dan media. Sinergi ini akan dapat membangun ekosistem digital dan creative capital,” kata Awaluddin kepada Youngsters.id.
Dalam hal ini, ia menegaskan bahwa Telkom sebagai perusahaan operator telekomunikasi fokus pada tiga hal. Pertama menyiapkan national coverage broadband network yang berkualitas tinggi. “Kami bangun cyber optic, bangun submarine kabel, serta bts untuk selular. Intinya untuk mencover seluruh Indonesia. Karena tugas kami di situ,” paparnya.
Kedua Telkom berinisiatif membangun pusat pusat-pusat kreativitas dan inovasi. Diantaranya creative camp untuk menjaring talent. Lalu creative centre sudah mulai incubasi sampai proses akselerasi. Bahkan sejak 2015, Telkom sudah membangun venturing capital sejak 2015, yang mengakomodir hal-hal terkait industri kreatif di Indonesia dan global.
Dan yang ketiga, kata Awaluddin, Peran Telkom adalah melakukan program yang mendorong ekosistim atau terbentuknya digital society di masyarakat. “Kami BUMN bukan hanya sekadar mencari profit semata, tetapi kita juga harus menjadi agen of change, agent of development untuk membawa perubahan di masyarakat yakni dalam pemanfaatan teknologi komunikasi atau digital teknologi,” ungkapnya.
Semua itu, menurut pria kelahiran Jakarta 15 Januari 1968 adalah bagian dari upaya Telkom untuk mendorong transformasi digital. “Kami terus mendorong ekosistem di masyarakat berbasis digital society, banyak program yang sifatnya memberi induksi dan pemahaman melalui bentuk komunitas digital. Ada kampung ukm digital, ada kampung nelayan digital, centra industri yang didorng berbasis teknologi dan informasi dan juga tadi pengembangan konsep smart city. Dan konsep ekosistem ini harus berkolaborasi dengan banyak pihak,” pungkas Awaluddin.
STEVY WIDIA
Discussion about this post