youngster.id - HARA, startup Indonesia yang bergerak di bidang pertukaran data (data exchange) berbasis blockchain menjadi finalis di Blockshow Oscar Europe 2018. Startup ini juga menjadi satu-satunya startup Asia yang masuk ke daftar Top 8 Startup blockchain.
“Kami mulai dengan sektor pangan untuk mengimplementasikan sebuah pertukaran data agar data terbaru dapat diakses semua orang. Kami belajar bahwa ini hanya mungkin jika kami menyediakan insentif untuk berbagi data bagi semua pemberi data, termasuk petani” kata Regi Wahyu, CEO HARA dalam keterangannya Senin (25/6/2018).
Blockshow Europe 2018 menjadi acara internasional terbesar yang menampilkan perkembangan solusi blockchain yang inovatif.
Ajang yang dihelat di Berlin ini menampilkan lebih dari 80 pembicara internasional dan menghadirkan lebih dari 3.000 pengunjung internasional dari beragam industri yang berbeda.
Menurut Regi, solusi yang ditawarkan HARA untuk mengatasi masalah dari transparansi, ketersediaan, dan fungsi dari data. Tim HARA sendiri terdiri dari beberapa pelaku sosial, serta ahli teknologi yang membangun, mengembangkan, dan mengumpulkan data ke berbagai pemangku kepentingan di Indonesia selama dua tahun terakhir.
Ada empat pemangku kepentingan, di antaranya terdiri dari penyedia data (data provider) yang berbagi data mereka di HARA, pembeli data (data buyer) yang membutuhkan data untuk proses pengambilan keputusan, kualifier data (data qualifier) yang menilai data, dan layanan bernilai tambah atau added value yang mengubah data menjadi informasi rujukan dan laporan.
HARA membawa implementasi platform pertukaran data terdesentralisasi (decentralized data-exchange platform). Penerapan ini merujuk pada permasalahan ketersediaan informasi yang saat ini masih asimetris, di mana penetrasi internet diperkirakan meningkat hingga 60%.
STEVY WIDIA
Discussion about this post