youngster.id - Perkembangan perusahaan rintisan (startup) di Indonesia semakin pesat dan mulai naik pamor di tingkat dunia. Berdasarkan data dari startup rangking hingga Maret 2018, Indonesia menempati urutan keempat dunia dalam hal jumlah startup.Capaian anak-anak muda Indonesia mampu menoreh legacy atau warisan dalam level internasional yang bukan hanya manis dikenang, tetapi menginspirasi anak bangsa lainnya.
Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Mekomimfo) Rudiantara saat mengisi Kuliah Umum Nasionalisme Era Digital di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat baru-baru ini.
Karena itu dia sangat yakin bahwa startup Indonesia akan mampu bersaing. “Bukan hanya dalam Unicorn, dalam startup pun Indonesia menunjukkan tajinya,” kata sang Menteri dalam keterangannya.
Ia mengatakan, berdasarkan data dari startup rangking hingga Maret 2018, Indonesia menempati urutan keempat dunia dalam hal jumlah startup. Amerika berada pada urutan pertama sekitar 28 ribu, India, 4.700, Inggris 3.000 dan Indonesia sekitar 1.720 startup.
Sementara itu, untuk unicorn, berdasarkan data internasional per 2017, dari 359 startup bergeral unicorn di dunia, Tiongkok atau China berada di urutan pertama dengan jumlah 149 unicorn mengungguli Amerika Serikat yang hanya punya 146 unicorn, lalu Ingris, India dan Israel menyusul di belakangnya.
“Indonesia sejajar dengan Jerman, kita memiliki empat unicorn. Di ASEAN ada tujuh unicorn, empat di antaranya di Indonesia, tiga lainnya di negara tetangga kita,” katanya. Tapi, lanjutnya, dua unicorn negara tetangga, pasar utamanya adalah dari Indonesia sehingga sangat memungkinkan pada 2019 Indonesia menambah satu lagi unicorn.
Rudi menegaskan, memasuki ekonomi berbasis digital, Indonesia cukup beruntung telah memiliki beberapa perusahaan rintasan besar yang disebut unicorn. “Yang disebut unicorn yang kinerjanya membanggakan, menyumbang perekonomian bangsa secara signifikan,” katanya.
Menurut dia startup yang dimaksud bukan asal bisnis iseng oleh anak-anak muda. Tetapi harus serius mengembangkan sampai menjadi unicorn. Karena saat ini, negara-negara di dunia berlomba-loma menarik investasi langsung asing untuk para startup’.
“Indonesia termasuk paling beruntung menjadi incaran para investor startup kelas dunia. Hasilnya sudah bisa dilihat, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah unicorn berkembang pesat,” katanya.
Menkominfo itu berharap, anak-anak muda Indonesia yang pada 2030 akan menjadi bonus demografi mulai berpikir bagamana membuat startup tidak lagi berpikir menjadi CEO. Karena CEO jenjang karir profesional yang biasanya berangkat dari pegawai.
“Saya tidak ingin bangsa kita nanti, anak-anak muda kita nanti menjadi pegawai. Tapi bagaimana membuat pekerja. Jadi kita mendorong yang namanya startup,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post