youngster.id - Usaha rintisan berbasis teknologi masih menjadi primadona bagi sejumlah investor raksasa. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya startup lokal yang memperoleh kucuran dana besar sepanjang tahun 2018 ini. Mulai dari e-commerce, transportasi on demand, financial technologi, logistic hingga coworking space.
Dimulai dengan Tokopedia. Menjelang pergantian tahun Tokopedia mendapat kucuran dana dari SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group sebesar US$1,1 miliar atau Rp16 triliun. Menurut Chief Executive Officer Tokopedia, William Tanuwijaya, dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan teknologi dan infrastruktur perusahaan.
Perusahaan juga akan fokus di pasar kelahirannya agar membangun ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia. Suntikan dana ini menambah valuasi Tokopedia yang nilainya mencapai Rp102 triliun.
Kemudian nvestre. Perusahaan teknologi peer to peer lending ini mendapat pendanaan Seri B dari investor lokal dan asing. Rencananya suntikan dana akan mereka gunakan untuk ekspansi ke Thailand agar pasar Investree lebih berkembang.
Dalam strateginya itu mereka akan bekerja sama dengan perusahaan lokal Thailand, untuk mendalami karakteristik pasar. Perusahaan yang berdiri di penghujung 2016 ini sudah menggelontorkan pinjaman hingga Rp1,04 triliun.
Yang juga mendapat kucuran besar adalah Gojek. Perusahaan berbasis transportasi online ini pada Februari 2018 mengonfirmasi, mereka mendapat suntikan dana dari PT Astra Internasional Tbk sebesar Rp2 triliun. Pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan bisnis online to offline (O2O).
Selain Astra, PT Global Digital Niaga (GDN) yang merupakan bagian dari Djarum Group juga menggelontorkan dana. Namun sayangnya tidak ada kejelasan nilai yang diberikan.
Selain lokal, Gojek juga mendapat pendanaan dari perusahaan asing, Google. Hal ini sudah dikonfirmasi Vice President of Google’s Next Billion team, Caesar Sengupta pada awal 2018. Namun sayangnya angka yang beredar tidak turut dikonfirmasi.
Startup lokal Paket Delivery yang dikenal dengan sebutan Pakde mendapat suntikan dana dari TNKapital untuk terus berkembang. Pendanaan ini terungkap pada akhir Oktober 2018, namun sayangnya tidak disebutkan berapa jumlah suntikan modal yang diterima.
Selain pendanaan, investor juga memberi bantuan dalam bentuk mentorship, networking, publication dan resource allocation. Pakde juga diklaim memiliki peluang besar untuk terus berkembang.
Startup pencari kerja ini sudah mendapat lima kali suntikan dana sejak awal berdiri. Terakhir kali terjadi pada September 2018, mereka mendapat pendanaan dari Gan Kapital. Situs yang mereka buat dikhususkan untuk para milenial yang berambisi untuk mencari kerja.
Kala itu mereka mengklaim telah bermitra dengan 8.000 perusahaan dan memiliki pengunjung rata-rata 1,4 juta per bulan. Kabarnya, pendanaan akan digunakan untuk menambah karyawan, operasional dan pengembangan produk.
Yang juga patut dicatat adalah Nusantara Technology yang pada 30 Oktober 2018 mendapat pendanaan Seri A dari Alpha JWC Ventures dan Insignia Ventures dengan nilai yang tidak disebutkan. Bisnis yang dipimpin Steven Wongsoredjo ini menyediakan dua situs milenial, Yukepo dan Keepo.
Co-Founder dan Managing Partner Alpha JCW Ventures, Jefrey Joe berharap dana ini bisa digunakan perusahaan untuk berkontribusi dalam skala internasional, tidak hanya lokal saja. Nusantara Technology telah berdiri sejak 2016.
Terakhir adalah perusahaan rintisan ruang bersama, EV Hive mendapat suntikan dana dari Softbak Ventures, H&CK Partners dan Tigris Investment sebesar Rp273,3 miliar pada Juni 2018. Rencananya, pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas bisnis, di Jakarta dan Medan, Sumatera Utara.
Kala itu mereka mengatakan telah memiliki 21 lokasi coworking space di Indonesia, dan tengah membangun delapan lagi di lokasi lain. Pada 2022 mereka menargetkan membuat 100 ruang di Indonesia, Thailand dan Vietnam.
STEVY WIDIA
Discussion about this post