youngster.id - Saat ini, kita hidup di era limpahan data yang luar biasa besar. Data perusahaan, media sosial, dan sebagainya, baik data terstruktur maupun tidak, menjadi sebuah kumpulan data berukuran sangat besar (Big Data).
Sejatinya, Big Data ini dapat dianalisa atau diolah lagi untuk keperluan tertentu, seperti membuat keputusan (decision making), prediksi, dan lainnya. Tak heran jika pemanfaatan Big Data pun menjadi kebutuhan untuk membangun kesuksesan bisnis. Hal ini yang disadari oleh Surya Sanjaya Halim, founder dan CEO dari Delman, sebuah perusahaan startup Big Data
“Yang jelas, berada di era digital ini, saya berjumpa banyak ‘mentor’ digital termasuk Jack Ma, founder Alibaba.com yang mengatakan bahwa setelah era digital dan internet, data adalah hal yang akan sangat penting,” kata Surya kepada Youngsters.id.
Oleh karena itu, sekembali ke Indonesia tahun 2016, Surya memutuskan untuk melakukan riset tentang pemanfaatan Big Data di Indonesia. “Saya memutuskan pulang untuk melakukan market research di Indonesia. Saya kemudian merasa peluang pemanfaatan Big Data di Indonesi cukup besar. Sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk memulai usaha Big Data ini,” ungkapnya.
Mantan software engineer di sebuah perusahaan di Silicon Valley ini melihat Big Data ini memiliki banyak fungsi untuk mendorong bisnis menjadi lebih baik. Dengan Big Data ini memungkinkan perusahaan bisa mengetahui siapa pelanggannya dengan lebih baik. Termasuk mengetahui siapa yang membeli produknya dan digunakan untuk apa produk tersebut. Bahkan,
Big Data juga memiliki kemampuan untuk memprediksi tren masa depan. “Zaman sekarang kan, agar bisa sukses, perusahaan haruslah mempunyai pandangan ke depan,” ucapnya.
Kendati begitu, tingkat adopsi solusi Big Data di Indonesia belum sebanyak seperti di negara lain. Tentunya, kondisi menjadi peluang besar bagi Surya untuk membangun startup yang fokus pada Big Data manufaktur.
“Kami melirik peluang usaha lain di Big Data ketika orang lain berfokus pada hal-hal lainnya,” tegas Surya.
Pengembangan Machine Learning
Menurut pemuda lulusan ilmu computer di UC Berkeley, ide untuk mendirikan startup berbasis Big Data ini terinspirasi dari perkembangan startup di Indonesia.
“Saya beruntung dapat bisa bersekolah jurusan ilmu komputer di UC Berkeley. Menariknya, berada di sekolah super kompetitif ini, membangun karakter saya untuk terbiasa di lingkungan startup, sehingga hampir setiap saat saya sudah terbiasa membahas dunia startup. Karena berada di Silicon Valley, tidak jarang figur inspiratif di dunia startup Indonesia, atau bahkan dunia mampir ke kampus kami. Dari hobi suka mendengarkan orang-orang ini, datang ke seminar, dan juga membaca buku. Saya merasa bahwa Big Data adalah hal besar,” ungkapnya.
Surya mengakui bisnis ini dibangun dengan resiko tinggi. Apalagi saat itu dia baru berusia 20 tahun. “Itu berarti banyak ruang bagi saya untuk melakukan sesuatu yang beresiko dan masih banyak waktu bagi saya untuk gagal. Oleh karena itu saya merasa kalau enggak sekarang kapan lagi,” ujar Surya.
Dijelaskan Surya, Delman menfokuskan diri pada penembangan dan penyedia layanan Big Data bagi manufaktur. Oleh karena itu, dalam setahun belakangan ini Delman terus melakukan terobosan. Termasuk merampungkan machine learning program untuk industri manufaktur (Pabrik).
“Karena target market kami adalah industri manufaktur (business to business), maka yang kami lakukan adalah membuat machine learning program untuk industri manufakturing (pabrik),” kata Surya.
Diakui Surya, pengembangan machine learning program ini bukanlah hal yang mudah. Meski ia mempelajari ilmu teknologi di Amerika Serikat, namun Surya belum punya pengalaman membuat produk Big Data yang berfokus pada permasalahan di manufakturing. “Kami harus membuat semua produk dari awal, mulai dari sistem keamanan, sistem prediksi hingga end product yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan manufaktur,” ungkapnya.
Namun lelaki kelahiran Surabaya, 4 Oktober 1994 ini menegaskan sisi menarik dari Big Data adalah kemampuannya untuk mengotomatisasi berbagai hal, sehingga banyak efisiensi yang dapat dilakukan. Dengan kemampuan analisis yang lebih cepat dan menyeluruh, big data bisa dijadikan alat untuk mengidentifikasi berbagai masalah dalam bisnis, terutama dalam hal ini kerja mesin pabrik.
“Sampai saat ini proses pengembangan bisnis ini masih terus kami lakukan. Dan saya tidak sangka respon pasar sangat positif,” ujarnya.
Kolam Besar
Masyarakat Indonesia secara cepat bergerak menjadi bagian dari masyarakat digital dunia, dan menjadi penghasil dan pengguna data yang masif. Pemanfaatan data menjadi sebuah keharusan untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Jumlah penduduk yang besar, wilayah yang luas dan berbagai potensi menjadi sumber data yang besar, sekaligus memerlukan solusi Big Data untuk mengolahnya.
Oleh karena itu, Surya optimistis Delman akan bisa berkembang. Bahka, ia tak gentar dengan persaingan di bisnis Big Data ini.
“Persaingan pasti ada, tetapi kami lebih fokus dengan hasil akhirnya. Karena kembali lagi ke teknologinya sendiri, apabila produk kami lebih unggul, riset kami lebih baik, dan kami dapat membuat industri manufaktur lain jauh lebih efisien. Kami yakin, Delman enggak akan kekurangan klien,” ungkapnya.
Surya meyakini pemanfaatan Big Data ini akan semakin luas. Tidak hanya dalam industri manufaktur, tetapi juga dapat diterapkan pada agrikultur, bank, ritel, dan lain-lain. “Jadi kolamnya di Indonesia masih terlalu besar untuk satu orang nelayan,” ucapnya.
Oleh karena itu, belakangan Surya juga terus memperkenalkan startup Delman ke masyarakat luas. “Pendekatan yang saya lakukaln adalah dengan sering menjadi pembicara di berbagai event maupun beberapa perusahaan. Secara nggak langsung di situ saya memperkenalkan bisnis data yang sedang dikembangkan ini,” katanya.
Surya berharap kehadiran Delman serta dalam perkembangan usahanya ke depan dari perusahaan rintisan yang didirikannya saat ini bisa merevolusi teknologi di berbagai industri di Indonesia.
“Yang jelas, kehadiran kami disini mau membantu usaha usaha lain agar meningkatkan produktifitas nasional dan juga ekonomi negara. Mungkin sebentar lagi kita akan semaju India, China, dan Amerika,” katanya optimis.
=========================================
Surya Sanjaya Halim
- Tempat Tanggal Lahir : Surabaya 4 Oktober 1994
- Pendidikan : Computer Science, UC Berkeley
- Pekerjaan : CEO Delman Data Teknologi
- Mulai Usaha : 2016
- Patner : 6 orang
========================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post