youngster.id - Tanijoy, startup agritech yang menghubungkan investor dengan mitra lahan dan mitra tani, menargetkan dapat bekerjasama dengan 26.000 petani pada tahun ini. Adapun hingga kini, jumlah investor yang menanamkan modalnya di Tanijoy mencapai 1.270 orang, dengan total dana yang dikelola mencapai Rp8 miliar.
“Sekarang jumlah petani yang bekerja sama dengan kami sebanyak 1.950 petani, masih ada potensi 26.000 orang petani yang sedang kita data dan siap untuk mulai project,” kata Muhammad Nanda Putra CEO Tanijoy saat ditemui youngster.id belum lama ini di Jakarta.
Menurut dia, pihaknya juga menawarkan layanan investasi proyek pertanian kepada para investor. Melalui situs web dan aplikasinya yang baru dirilis pada pekan lalu, para investor dapat menanamkan modalnya pada proyek pertanian yang dikerjasamakan dengan mitra lahan dan petani dengan imbal hasil tertentu dalam kurun waktu yang disepakati.
“Saat ini kami fokus mengelola produk hortikultura, dengan mayoritas komoditas yang diproduksi berupa kentang, cabai, sayur mayur, dan jagung,” ucapnya.
Nanda menegaskan, startup yang didirikannya sejak 2017 ini bertujuan memotong rantai pasok distribusi yang panjang antara petani hingga konsumen. Selain itu, juga untuk menyerap produk pertanian dan memberikan kepastian harga kepada para petani. Semua hal tersebut dicapai dengan menggunakan pendekatan teknologi dan digitalisasi.
Untuk menyerap produksi hasil pertanian, pihaknya pun bekerja sama dengan sejumlah pasar induk seperti Pasar Kramat Jati serta sejumlah pasar di Jawa Tengah, Temanggung, dan Yogyakarta.
“Pasar tradisional serapannya banyak, sehari bisa 50 ton, 100 ton, bayarnya 3 hari paling lama. Salah satu keuntungan Tanijoy karena kita punya partner di pasar yang memang sudah kenal, sehingga dapat mengurangi risiko permainan harga,” ujar Nanda.
STEVY WIDIA
Discussion about this post