youngster.id - Telkom Group akan gencar membangun infrastruktur broadband di sepanjang 2017 ini. Mulai dari persiapan Satelit Telkom 4 hingga kabel laut SEA-US.
Setelah meluncurkan Satelit Telkom 3S yang mulai beroperasi pertengahan April 2017 ini, Telkom juga tengah menyelesaikan pembangunan Satelit Telkom 4 yang diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2018.
“”Bersyukur kita sekarang sudah punya satelit sendiri. Tetapi berbicara tentang Indonesia, negeri yang begitu luas. Jadi dengan kapasitas yang lebih besar, Satelit Telkom 4 akan membawa 60 transponder, terdiri dari 48 C-Band dan 12 extended C-Band nantinya bisa menjangkau kepulauan-kepulauan laun yang ada di negeri ini,” kata Alex J. Sinaga Direktur Utama Telkom usai RUPST di Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Selain peluncuran satelit baru, TelkomGroup juga sedang menyelesaikan pembangunan kabel laut SEA-US sepanjang 15.000 kilometer yang membentang dari Indonesia ke Amerika.
Kabel laut ini menghubungkan lima area dan teritori yaitu Manado (Indonesia), Davao (Philippines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii-United States) dan Los Angeles (California, United States). Hingga Desember 2016, progress pembangunan SEA-US sudah sebesar 80%.
Untuk menghubungkan SEA-ME-WE 5 dan SEA-US dengan jaringan domestik, Telkom tengah menyelesaikan Indonesia Global Gateway (IGG) yang terbentang dari Manado ke Dumai sepanjang 5.800 km dan diharapkan dapat selesai pada 2018.
Hingga Desember 2016, pembangunan IGG sudah hampir 30%. Selesainya seluruh pembangunan SEA-ME-WE 5, SEA-US dan IGG akan mewujudkan mimpi Indonesia sebagai hub telekomunikasi internasional.
Selanjutnya pada tahun 2017, Telkom menetapkan Capex yang berkisar 23% hingga 25% dari target revenue dengan fokus alokasi bagi infrastruktur fixed dan mobile broadband.
Telkom mengalokasikan capital expenditure (capex) sekitar 25% dari pendapatan atau sebesar Rp 29,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat 10,6% dari tahun sebelumnya.
Belanja modal ini dipergunakan untuk memperkuat infrastruktur layanan broadband, memperkuat jaringan selular (kapabilitas, coverage dan kualitas layanan), serta untuk perluasan data center, satelit, tower dan lain-lain.
Di tahun 2016, sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai hub telekomunikasi internasional, Telkom telah merampungkan pembangunan South East Asia – Middle East – Western Europe 5 (SEA-ME-WE5) sepanjang 20.000 km dari Dumai, Indonesia ke Marseilles, Perancis melalui konsorsium bersama sejumlah operator telekomunikasi lainnya. Hingga Desember 2016, jumlah seluruh jaringan pita lebar fiber optic yang dibangun TelkomGroup telah mencapai 106.600 km.
Untuk memperkuat bisnis mobile, Telkom melalui entitas anak usaha Telkomsel juga telah melaksanakan pembangunan 25.744 BTS baru sepanjang 2016, yang mana 92,4% diantaranya merupakan BTS 3G/4G.
Hingga Desember 2016, Telkomsel memiliki total BTS sebanyak 129.033 unit, dengan komposisi BTS 3G/4G sebesar 61,1%. Saat ini layanan 4G Telkomsel telah hadir di 189 kota/kabupaten dan menjadikan Telkomsel operator 4G terbesar di Indonesia.
“Ini merupakan bentuk komitmen kami, dalam memenuhi keinginan konsumen untuk mendapatkan pelayanan dan kualitas terbaik dari PT Telkom. Dengan usaha maksimal dan berkat kinerja yang sangat baik ini, di tahun buku 2016 Telkom kembali mencatat pertumbuhan triple-double-digit untuk Revenue, EBITDA dan Net Income,” pungkas Alex.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post