youngster.id - Di mata para pencari kerja gengsi perusahaan menjadi pertimbangan utama. Oleh karena itu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) patut berbangga meraih penghargaan Employer Branding 2017.
Dalam survei Employer Branding 2017 versi Majalah Swa bekerjasama dengan firma konsultan global Korn Ferry Hay Group, Telkom berada di posisi puncak perusahaan paling dicari pelamar kerja dari sekitar 20 perusahaan besar yang disurvei. Telkom berada di urutan pertama karena difavoritkan oleh responden, yakni 20,68% dari jumlah total responden sebanyak 2.500 orang.
Chief of Human Capital Officer TelkomGroup, Herdy R. Harman mengatakan, manajemen Telkom melakukan program untuk mendongkrak gengsi perusahaan di mata pencari kerja.
“Employee value proposition (EVP) Telkom adalah perusahaan yang kreatif, dinamis, dan fun environment. Saya jadikan itu sebagai tagline Telkom. Bekerja di perusahaan ini harus menyenangkan,” kata Herdy dalam keterangan pers, Sabtu (23/12/2017).
Herdy mengatakan, Telkom tidak setengah hati menawarkan EVP kepada pencari kerja atau pegawainya. Manajemen Telkom ingin meningkatkan produktivitas pegawai yang disertai fasilitas, kenyamanan kerja, dan fleksibilitas jam kerja yang bertujuan merangsang kreativitas dan budaya inovasi.
Responden untuk Employer Branding ini adalah pencari kerja yang terdiri dari 2.000 responden berstatus mahasiswa tingkat akhir dan 500 responden yang telah bekerja di perusahaan berusia di atas 26 tahun. Praktiknya, PT. Telkom menerima 52 ribu surat lamaran kerja setiap tahunnya. Herdy menambahkan, Telkom meningkatkan Employer Branding yang sesuai ekspektasi pencari kerja.
“Yakni, pegawai yang menginginkan perusahaan yang mendukung kreativitas, suasana kerja yang dinamis, dan lingkungan yang menyenangkan. Itu kultur digital yang dikreasikan di sistem Telkom,” ujarnya.
Manajemen Telkom, menurut Herdy, telah menerapkan strategi khusus dalam mengelola talent muda, khususnya generasi native digital yang pola pikirnya sebagai pegawai sekaligus ingin membuka lapangan pekerjaan.
Penerapan manajemen Telkom tersebut juga menjadikan Telkom meraih penghargaan untuk Employee of Choice 2017. Berdasarkan survei Employer of Choice, Telkom di posisi ke empat sebagai perusahaan favorit pilihan karyawan.
Dari sisi employee engagement sebesar 86%, Telkom dinilai berhasil merangsang antusiasme karyawan terhadap tugas mereka untuk kesuksesan perusahaan.Untuk employee enablement, responden karyawan menilai Telkom sebesar 84% dengan pertimbangan karyawan enable bekerja dan lingkungan kerja mendukung agar menjadi produktif.Sementara untuk employee effectiveness, karyawan menilai Telkom sudah 85%.
Selain itu, kata Herdy, Telkom menerapkan jam kerja yang tidak terlalu ketat meski secara formal tidak ditetapkan flexible time. Telkom tengah membangun employee center atau employee corner yang dilengkapi alat olah raga, alat musik, dan restoran dengan tujuan agar karyawan bisa fun.
“Telkom menyediakan aplikasi untuk karyawan agar bisa absen, bahkan bisa berkolaborasi pekerjaan dan knowledge management melalui aplikasi itu,” ucap Herdy.
Di pinggir Jakarta seperti di BSD, Bogor, dan Bekasi, Telkom menyediakan satelite office. Tujuan penyediaan satelite office ini agar karyawan dapat bekerja di tempat tersebut dan berangkat ke kantor pusat sedikit siang. Upaya lainnya, Telkom akan menyediakan satu lantai experience center bekerjasama dengan mitra teknologi agar karyawan Telkom dapat melihat ke tren ke depan.
“Untuk merangsang pemberdayaan insan Telkom, ada pola digital Amoeba. Karyawan ditantang mencapai target. Punya ide apa harus dicapai, karyawan menjadi CEO untuk proyeknya. Didesain bisa meninggalkan tugas demi mewujudkan idenya,” tutup Herdy.
STEVY WIDIA
Discussion about this post