youngster.id - Perusahaan rintisan atau startup terus berkembang di Indonesia. Mereka bukan hanya membutuhkan modal, tetapi juga pendampingan. Dalam hal ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menjadi rumah lebih kurang sebanyak 80 startup.
Tak hanya itu, Telkom bakal mengalokasikan anggaran sekitar US$300 juta hingga US$500 juta untuk mendanai perusahaan rintisan atau startup.
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan aksi korporasi tersebut dirasa penting untuk menyikapi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Karena Telkom itu industri dengan capex yang sangat tinggi, EBITDA menurun, pendapatan stagnan, jadi kami harus bergerak dari hanya infrastruktur digital ke digital platform,” katanya Budi dalam DevCon/Digital Economy Summit 2020 di Jakarta baru-baru ini.
Selain melakukan pembiayaan kepada startup, Telkom juga membentuk Indigo sebagai inkubator. Sebelumnya BUMN ini telah telah menggelontorkan sekitar US$100 juta kepada 34 perusahaan rintisan di Indonesia dan global.
Selain itu Indonesia sat ini tercatat dalam daftar 5 besar negara dengan perusahaan rintisan atau startup teraktif setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada. Hal itu dicapai dengan jumlah perusahaan rintisan sebanyak 2.193.
Selain itu, pada 2025 nilai ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh jauh lebih besar atau menjadi US$133 miliar.
STEVY WIDIA
Discussion about this post