youngster.id - Meningkatnya kreativitas creator (pencipta) Indonesia ditangkap sebagai peluang oleh para pengembang aplikasi. Bahkan untuk menampung itu, aplikasi studio mobile Tik Tok dan musical.ly berkolaborasi untuk menghasilkan platform yang lebih mudah digunakan dan efisien dalam menciptakan konten.
“Kami melihat Generasi Z sangat tertarik untuk membuat konten, mulai dari mengeksplorasi identitas mereka, menceritakan aktivitas harian, dan akhirnya membangun sebuah komunitas. Generasi ini menghargai kreativitas yang autentik dan unik yang bisa langsung dibagikan. Oleh karena itu, kami bangga menjadi platform yang siap menampung ledakan kreativitas ini di Indonesia,” kata Teguh Wicaksono, Country Manager Tik Tok dan musical.ly (ByteDance) di Jakarta, Sabtu (10/2/2018).
Menurut dia, kolaborasi ini akan menghasilkan platform yang lebih mudah digunakan dan efisien untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna para infiuencer, aplikasi pendukung, dan sistem teknologi informasi dalam menciptakan konten.
“Sepanjang tahun, baik Tik Tok maupun musical.ly menerima antusiasme positif dari para pengguna di Indonesia, yang juga merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara bagi kedua platform ini. Kami ingin terus menjadi saksi hidup dari kreativitas dan bakat muda nasional,” kata dia menambahkan.
Kedua aplikasi ini memiliki pertumbuhan organik yang kuat di Indonesia dengan banyaknya penggemar dan pertemuan komunitas yang berdiri dengan sendirinya dalam beberapa tahun terakhir. Musical.ly resmi diluncurkan di Indonesia pada 2015 dan menyaksikan pertumbuhan talenta di hampir setiap bidang, termasuk musik, komedi, dan fesyen. Kehadiran Tik Tok pada 2016 melengkapi kebutuhan pencipta dengan menyediakan teknologi interaktif dan efek khusus yang lebih maju seperti fitur GAGA Dance terbaru, efek hair drying, stiker 3D, dan fitur digital lainnya yang dapat digunakan pengguna dalam pembuatan konten.
Teguh menjelaskan, kedua aplikasi ini memiliki pertumbuhan organik yang kuat di Indonesia dengan banyaknya penggemar dan pertemuan komunitas yang berdiri dengan sendirinya dalam beberapa tahun terakhir. Musical.ly resmi diluncurkan di Indonesia pada tahun 2015 dan menyaksikan pertumbuhan talenta di hampir setiap bidang, termasuk musik, komedi, dan fashion. Kehadiran Tik Tok pada tahun 2016 melengkapi kebutuhan pencipta dengan menyediakan teknologi interaktif dan efek khusus yang lebih maju – seperti fitur GAGA Dance terbaru, efek hair drying, stiker 3D dan fitur digital lainnya yang dapat digunakan pengguna dalam pembuatan konten
“Sepanjang tahun, baik Tik Tok maupun musical.ly menerima antusiasme positif dari para pengguna di Indonesia, yang juga merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara bagi kedua platform ini. Kami ingin terus menjadi saksi hidup dari kreativitas dan bakat muda nasional,” pungkasnya.
Untuk mewujudkan komitmennya dalam merangkul nilai positif dalam penciptaan konten, Tik Tok telah mensponsori sejumlah acara seperti Djakarta Warehouse Project pada 2017, dan inisiatif terbaru ‘Tik Tok Idola’ bekerja sama dengan Indonesian Idol 2018. Untuk meningkatkan partisipasi pencipta konten Indonesia, Tik Tok juga bermitra dengan berbagai pelaku industri seperti Ismaya Live, RCTI, Warner Music Indonesia, Universal Indonesia, dan Sony Music Indonesia.
Tik Tok didudukung dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dari ByteDance, dengan algoritma rekomendasi yang memungkinkan Tik Tok memahami preferensi pengguna dan meningkatkan partisipasi komunitas. Teknologi ini juga bisa dilihat di aplikasi flagship ByteDance di bidang distribusi konten, Toutiao, sebagai salah satu aplikasi populer di Cina.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post