youngster.id - Tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi juara pertama Race Competition dalam ajang American Institute of Chemical Engineers (AIChE) Chem-E-Car Competition 2017.
Tim yang merupakan satu-satunya perwakilan dari Asia Tenggara itu meraih dua prestasi sekaligus. Yakni sebagai juara pertama untuk kategori Race Competition (Kompetisi Utama) dan Best Video Competition.
Spectronics Aerio Superior (AS), prototype mobil berukuran mini ramah lingkungan ini berhasil mengalahkan 42 tim peserta lainnya yang berasal dari berbagai negara seperti Amerika, China, Puerto Rico, Yunani, Hongkong, Taiwan, Arab Saudi, Korea Selatan.
Termasuk berhasil mengalahkan tim juara bertahan dari Universitas of California- Irvine, Amerika Serikat dan Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) asal Korea Selatan dalam kompetisi yang berlangsung 29 Oktober 2017 di Minneapolis, Amerika Serikat.
Koordinator tim Spektronics Rifky Putra Herminanto, menjelaskan bahwa dalam kompetisi utama (Race Competition) setiap tim mendapat dua kesempatan menempuh jarak 23,5 centimeter dengan tingkat error (berhenti sebelum garis finis) terkecil.
Tak hanya itu, mobil juga diwajibkan untuk membawa beban air 157 mililiter yang diberitahukan sejam sebelum kompetisi.
“Dalam hal ini, mobil yang memiliki tingkat error terkecil atau yang berhasil meraih jarak paling dekat dengan target yang akan menjadi juara,” kata Rifky yang dilansir laman ITS.ac.id.
Menurut dia, pada kesempatan pertama tim Spektronics berada di urutan ke-6 dengan error hingga 73 centimeter. Namun pada kesempatan kedua, setelah berdiskusi dan menganalisis reaksi, mobil Spektronics ITS berhasil menyalip dan menjadi juara pertama dengan error hanya dua sentimeter dari target sehingga bisa menyabet gelar juara satu.
“Perolehan tingkat error ini cukup kompetitif dengan juara dua dari University of California – Irvine yang memiliki tingkat error sembilan sentimeter,” kata Rifky, mahasiswa angkatan 2015.
Rifky juga mengungkapkan bahwa timnya menghadapi tiga kendala selama lomba, antara lain perbedaan suhu yang sangat ekstrem antara Amerika dan Indonesia, tidak adanya kesempatan untuk test-run sehingga tidak bisa kalibrasi data, dan bahan kimia yang berbeda tingkatan dengan yang ada di Indonesia. Namun kendala itu bisa diatasi karena tim sudah mempersiapkan penghangat air dari Indonesia untuk menghangatkan reaktor.
Ketua Tim Spektronics ITS Putu Adhi Rama Wijaya mengatakan, perolehan gelar jawara pertama ini merupakan prestasi paling besar dalam sejarah tujuh tahun Spektronics ITS berkiprah dan menjadi persembahan ITS bagi Indonesia.
“Hikmahnya bagi kita semua atas prestasi ini adalah diakuinya Indonesia sebagai negara ke-4 setelah China, Hongkong, Korea dan Saudi Arabia yang dapat menyelenggarakan kompetisi Chem-E-Car yang diakui oleh IAChE dan tentu saja diakuinya Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITS sebagai Student Chapter IAChE,” kata Rektor ITS Prof Joni Hermana
Dalam perlombaan kali ini juara kedua diduduki oleh University of California, Irvine dengan tingkat eror sembilan senti meter , juara tiga oleh University of North Alabama , Amerika dengan tingkat eror 14 senti meter , juara empat oleh Rose-Hulman Institute of Technology, Amerika dengan tingkat eror 15 senti meter dan juara lima Cooper Union, Manhattan dengan tingkat eror 18 senti meter.
STEVY WIDIA
Discussion about this post