youngster.id - Perusahaan penyedia jasa perjalanan berbasis online (online travel agent/OTA) Traveloka tengah menghimpun dana segar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun.
Kabar Traveloka mencari pendanaan baru sebenarnya sudah berhembus sejak akhir tahun lalu. Namun, salah satu unicorn Tanah Air itu belum berkomentar.
“Investasi ini akan meningkatkan valuasi Traveloka menjadi US$ 4,5 miliar (sekitar Rp 63,9 triliun),” demikian kata salah seorang sumber yang dikutip The Wall Street Journal, Senin (29/7/2019). Namun, tidak disebutkan secara rinci investor mana saja yang bakal berpartisipasi dalam pendanaan ini.
Traveloka adalah startup teknologi pertama Indonesia yang mengembangkan bisnisnya ke Asia Tenggara. Layanannya tersedia di Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Filipina. Perusahaan ini juga terus berinovasi mengembangkan beragam produk. Yang teranyar, Traveloka mengembangkan 12 kategori layanan di bidang gaya hidup dan liburan melalui fitur Traveloka Xperience. Layanan yang terintegrasi itu bertujuan untuk meningkatkan pengalaman penggunanya, terutama generasi milenial.
Pada akhir 2017, Traveloka dikabarkan menerima investasi sekitar US$ 500 juta. Beberapa investor yang terlibat dalam pendanaan itu adalah East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, dan Sequoia Capital. Startup ini juga mendapat dana segar dari Expedia US$ 350 juta pada Juli 2017. Berdasarkan data Crunchbase, Traveloka sudah mengumpulkan modal US$ 920 juta atau sekitar Rp 13,1 triliun.
Secara keseluruhan, Traveloka menawarkan pemesanan tiket pesawat, hotel, kereta api, paket perjalanan, aktivitas dan rekreasi, konektivitas, transportasi bandara, rental mobil, hingga direktori kuliner. Traveloka telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 100 maskapai bertarif rendah (low-cost) dan layanan penuh (full service) untuk rute domestik dan internasional.
Startup ini juga memiliki akses inventori akomodasi di Asia Tenggara, yang meliputi hotel, apartemen, guest house, homestay, resort dan villa. Selain itu, Traveloka menawarkan lebih dari 40 opsi pembayaran lokal di masing-masing negara tempat dia beroperasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post