youngster.id - Kunci pertumbuhan ekonomi saat ini adalah investasi di bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Demikian disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
“Yang terpenting bukan jumlah entrepreneurshipnya, akan tetapi yang utama adalah kualitas mereka. Entrepreneur itu yang kuat adalah yang kelas menengah, kelas atasnya tetap ada dan kualitas bawah itu yang akan menjadi kelas menengah,” kata Bambang dalam kegiatan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) belum lama ini.
PT PNM memberikan motivasi kepada 50 nasabah produk Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) serta 15 nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Kegiatan ini merupakan upaya dari PNM memberikan motivasi berupa pendampingan, pembinaan dan pengarahan kepada nasabah ULaMM agar dapat mencapai target usaha mereka.
Menteri Bambang juga mengapresiasi kiprah PNM yang memberikan pendampingan bagi para UMKM, karena menurutnya, para UMKM harus diberi pendampingan agar kualitas mereka lebih baik dan tidak mengalami kemunduran.
“Kiprah PNM bukan hanya keuangan micro tapi micro plus, karena mereka (PNM-red) memberikan pendampingan, lembaga keuangan micro lainnya menganggap pendampingan itu menambah cost karena harus menghyr orang lagi, tetapi PNM beranggapan pendampingan itu untuk menjaga para nasabahnya agar kredit tidak macet,” imbuh Bambang.
Sementara itu Direktur Utama PNM Parman Natatmadja mengatakan, masalah yang dihadapi pengusaha tidak hanya mengenai modal, akan tetapi pengetahuan pengetahuan tata cara usaha dan pengembangan jaringan usaha.
“Sejak 2008 PNM memberikan pembiayaan usaha yang disertai dengan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang telah memajukan beragam usaha nasabah ULaMM melalui pemberian motivasi dan pelatihan serta program klasterisasi usaha yang berdasar pada kesamaan produk ataupun kesamaan geografis,” ujar Parman.
Dia melanjutkan, PNM pun menanamkan nilai jujur, disiplin dan kerja keras agar usaha yang dijalankan para nasabahnya dapat berjalan secara berkelanjutan. “Program PKU merupakan keunggulan yang membedakan PNM dengan lembaga pembiayaan usaha lainnya,” urainya.
Dalam kegiatan ini turut menghadirkan lima nasabah sukses binaan PNM yang membagikan kisah dan kiat sukses mereka, yaitu Bambang Hartono (Pengrajin Kulit dari Denpasar), Hartono (Pengusaha Kripik Singkong dari Tangerang), Lena Hakmawardati (Pengusaha Busana Muslim dari Tasikmalaya), Suratmi (Pengusaha Kripik Tempe dari Kediri) dan Yitno Pribadi (Pengrajin Lampion dan Kap Lampu dari Banyuwangi).
Selain mendapatkan motivasi usaha, kegiatan ini menjadi ajang menggelar pameran produk seperti aneka ragam batik, kulit, olahan makanan dan kerajinan, serta membangun jaringan usaha antara nasabah ULaMM yang hadir dari berbagai kota di Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post