youngster.id - Perkembangan teknologi mengakibatkan ‘terbunuhnya’ sejumlah pekerjaan. Agar bisa survive dan bersaing di era Revolusi Industri 4..0 para pelaku industri perlu untuk terus berinovasi.
Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri dalam acara Learning Innovation Summit 2018 bertajuk Peran Pendidikan Vokasi dalam Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Rabu (14/3/2018) di The Hall Kasablanka, Jakarta.
“Pemerintah terus mendorong industri terus mentransformasi dari old industri menjadi new industri. Karenanya, kalau industri tidak berubah maka dia akan cepat kalah bersaing,” katanya.
Untuk mengantisipasi ‘terbunuhnya’ sejumlah pekerjaan akibat perkembangan teknologi informasi, Hanif mengatakan akan bermunculan pula sejumlah peluang pekerjaan baru. Dalam kurun waktu 3,5,10-20 tahun ke depan, sudah selayaknya harus disiapkan pemetaan menyangkut sektor pekerjaan yang bakal tumbuh dan menyusut.
Hanif mengajak para anak muda tetap optimistis dan bekerja keras dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat.”Kuncinya hari ini ada dua, kerja keras dan inovasi. Kalau anak-anak muda kita mau kerja keras dan inovasi, maka akan survive di dunia yang penuh perubahan sekarang ini,” terangnya.
Hanif menambahkan dibutuhkan peran swasta (ruanguru) dalam meningkatkan kapasitas SDM yakni pengembangan program pelatihan (misalnya kombinasi tatap muka dan pembelajaran jarak jauh) dan penyediaan bahan pembelajaran jarak jauh berbasis aplikasi (e-learning).
STEVY WIDIA
Discussion about this post