youngster.id - Waresix, perusahaan penyedia jasa gudang on-demand yang menghubungkan pemilik usaha dengan operator gudang profesional, kembali mengumumkan pendanaan tahap awal dari East Ventures. Investasi kali ini akan digunakan untuk mempercepat misi Waresix dalam mengembangkan jaringan gudang, infrastruktur dan platform berbasis cloud mereka.
“Distribusi dan logistik selalu menjadi tantangan di Indonesia dikarenakan struktur kepulauannya. Waresix menyediakan solusi untuk strategi pergudangan dinamis yang memungkinkan pelanggannya (pengecer, distributor dan manufaktur) untuk segera menyesuaikan diri dengan permintaan variabel. Pergudangan kami yang dinamis menawarkan fleksibilitas, sehingga pelanggan hanya perlu membayar biaya per unit untuk layanan yang mereka gunakan dan dapat tidak perlu mengeluarkan modal tambahan”, ujar Andree, CEO Waresix kepada media Selasa (20/2/2018).
Andree yang juga pendiri Waresix mengungkapkan bahwa gagasan untuk membangun Waresix datang dari pengalaman mereka ketika harus mendistribusikan barang konsumen (consumer goods) ke 40 titik distribusi di seluruh Indonesia.
“Sebagai UKM, tentunya kami tidak mungkin membangun infrastruktur besar-besaran dalam waktu singkat hanya untuk menangani proyek itu saja. Selain itu, masalah tersebut juga membutuhkan kombinasi dari outsource logistic dan model in-house yang tentunya membutuhkan banyak modal”, ungkapnya.
Tak hanya itu, sistem logistik yang buruk juga mempengaruhi operasional bisnis seperti konsolidasi persediaan barang di berbagai tempat berbeda, pengelolaan dokumentasi, serta penagihan untuk berbagai pihak. Hal ini kemudian berimbas pada melambatnya bisnis mereka dikarenakan fokus yang terpecah untuk mengatasi masalah tersebut. Itulah mengapa Waresix kemudian dibangun. Sebagai platform dengan sistem manajemen pergudangan, pengguna (UKM) dapat mengelola distribusi gudang, inventaris, pesanan pelanggan, dan siklus penagihan mereka hanya dalam satu aplikasi.
“Teknologi Waresix menggunakan algoritma yang mampu membantu pengguna menemukan gudang terbaik untuk menyimpan produk mereka. Perangkat lunak berbasis cloud tersebut menyediakan akses bagi klien untuk mengelola pemesanan mereka, akses ke visibilitas operasional seperti manajemen persediaan & pengiriman, serta pengelolaan kontrak dan tagihan berbagai gudang. ” jelas Filbert Hansel, Waresix CTO.
CFO Waresix, Edwin mengungkapkan, saat ini Waresix sudah berada di kota-kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Lampung, Pekanbaru, Makassar, dan Balikpapan. “Kami hadir untuk membantu pelanggan kami yang mengalami masalah persediaan overflow, distribusi produk, penyimpanan sementara dan solusi untuk cross-docking,” ucapnya.
Industri pergudangan menyumbangkan 15% dari seluruh pasar logistik di Indonesia dengan kisaran mencapai hingga US$27 miliar. Saat ini, dengan pesatnya pertumbuhan pasar e-commerce, kebutuhan akan pergudangan fleksibel on-demand diprediksi akan tumbuh secara besar-besaran. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan para penjual dan manufaktur yang membutuhkan gudang di berbagai lokasi guna mempercepat proses pemesanan.
“Waresix menggabungkan sistem sharing economy dan saas untuk melayani industri logistik modern. Mereka membantu pebisnis untuk terhubung dengan penyedia gudang secara efisien dan membantu pemilik gudang atau properti untuk memaksimalkan penggunaan aset mereka. Solusi ini hanya akan bekerja di pasar dengan pemain yang signifikan di perdagangan digital. Kami berharap Waresix mampu menguasai pasar Indonesia dengan cepat,” kata Willson Cuaca, Managing Partner dari East Ventures.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post