youngster.id - Warung Pintar, startup ritel yang memadukan warung tradisional dengan teknologi ritel modern, telah melayani pembayaran non-tunai yang dapat dinikmati masyarakat di seluruh Warung Pintar area Jabodetabek.
Sejak berdiri pada November 2017 silam, Warung Pintar terus berupaya dalam meningkatkan kualitas bisnis UMKM dan mendorong inklusi teknologi bagi masyarakat Indonesia ekonomi kelas menengah-kebawah. Berbagai terobosan terus diberikan kepada mitra Warung guna mewujudkan misi tersebut. Salah satunya melalui penyediaan layanan pembayaran non-tunai.
COO Warung Pintar Harya Putra mengungkapkan bahwa layanan pembayaran non-tunai sudah lama dinantikan baik pemilik maupun pelanggan warung. “Dari riset yang kami lakukan, 72% pelanggan warung menginginkan layanan ini tersedia di warung dan kami sendiripun melihat banyaknya manfaat sistem tersebut. Untuk pemilik kios dan pelanggan, transaksi non-tunai dapat meningkatkan efisiensi karena mereka tidak perlu repot mencari atau menunggu uang kecil untuk kembalian saat melakukan pembayaran tunai,” ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (31/7/2018) di Jakarta.
Menurut dia sistem ini mulai diterapkan pada 1 Agustus 2018. Dengan sistem ini akan memungkinkan para UMKM untuk melacak semua transaksi secara digital, cepat dan aman. “Kami percaya langkah ini semakin mempertegas besarnya peran Warung Pintar dalam memberi kesempatan untuk masyarakat kelas ekonomi menengah-kebawah dan memperkaya pengalaman pelanggan kami dalam berbelanja di warung ,” ujar Harya.
Sebagai langkah awal menghadirkan layanan pembayaran non-tunai, Warung Pintar menggandeng GO-PAY menjadi mitra pertama mereka. Saat ini, seluruh Warung Pintar telah memiliki kode QR yang dapat di scan pengguna layanan GO-PAY untuk membayar belanjaan
di Warung Pintar.
“Kami percaya adanya peluang besar bagi semua pemain pembayaran digital untuk membantu pedagang lokal. Penyediaan layanan pembayaran non-tunai di Warung Pintar merupakan langkah pertama untuk mendukung terciptanya ekosistem warung yang lebih produktif dan kami sangat antusias dapat menjalin kemitraan strategis pertama kami bersama GO-PAY,” jelas Harya.
Jumlah Warung Pintar per Juli 2018 telah mencapai lebih dari 313 warung, meningkat 156,69% dari bulan sebelumnya dan dikelola oleh lebih dari 500 micro-entrepreneurs .
Agung Bezharie selaku CEO Warung Pintar mengaku cukup terkejut melihat besarnya kesadaran masyarakat ekonomi kelas menengah-kebawah akan manfaat sistem pembayaran non-tunai ini. “Teknologi yang tadinya kami pikir akan sulit diadaptasi, ternyata begitu digemari dan kuat di kalangan ini. Sejalan dengan misi kampanye kami yang bertajuk “Tumbuh bareng Warung”, kami berharap, melalui inisiatif ini, kami dapat menginspirasi dan meningkatkan antusiasme masyarakat untuk berbelanja dengan efisien dan tanpa repot di Warung Pintar, serta membantu membangun kesejahteraan ekonomi mitra warung kami,” ucapnya.
Sementara itu, Budi Gandasoebrata Managing Director GO-PAY menyambut baik kerjasama dengan Warung Pintar. GO-PAY yakin kerja sama ini dapat membantu mitra Warung Pintar mencatat transaksi dan mengatur pembukuan mereka.
“Kerja sama ini selaras dengan misi kami untuk membantu para pengguna GO-PAY dalam bertransaksi sekaligus membantu pengusaha UMKM untuk mengatur keuangan mereka. Sebagai salah satu uang elektronik terdepan di Indonesia bagian dari ekosistem GO-JEK, kami ingin membantu UMKM mengambil langkah pertama agar mereka dapat mengakses layanan keuangan formal dan menjadi lebih mapan dan sejahtera,” kata Budi.
Dia berharap, kolaborasi yang kuat antar perusahaan teknologi seperti Warung Pintar dan GO-PAY bisa menjangkau lebih luas masyarakat yang belum mengakses layanan perbankan (unbanked communities).
STEVY WIDIA
Discussion about this post