youngster.id - Warung Pintar, perusahaan penyedia teknologi ritel di Indonesia mengumumkan perolehan pendanaan seri B sebesar US$ 27,5 juta (setara dengan Rp 390 miliar ). Pendanaan ini merupakan kerjasama dari para investor terdahulu mereka dan investor baru, yakni OVO.
Co-Founder & CEO Warung Pintar, Agung Bezharie Hadinegoro mengungkapkan, perjalanan Warung Pintar dalam mewujudkan visi menjadi golden standard bagi pengusaha mikro di Indonesia masih panjang.
“Warung Pintar mendorong kenaikan pendapatan mitra hingga 41% dibandingkan sebelumnya. Tentunya kami terus berupaya untuk mentransformasi usaha mikro agar siap bersaing menuju ekonomi masa depan,” kata Agung dalam keterangannya Jumat (18/1/2019) di Jakarta.
Selain bertumbuh 575 kali lipat hanya dalam kurun waktu 12 bulan, Warung Pintar memiliki Social Return On Investment hingga 110%. Artinya setiap investasi yang diberikan oleh Warung Pintar, secara langsung menciptakan dampak sosial 110% yang berpengaruh terhadap kualitas kehidupan mitra, antara lain untuk pendidikan anak, kesehatan, hubungan sosial masyarakat, kemampuan untuk berwirausaha, dan indikator peningkatan kualitas kehidupan lainnya.
“Tentunya pertumbuhan ini merupakan hasil kerja keras tim Warung Pintar yang kami sebut AnWar (Anak Warung). Saat ini terdapat lebih dari 200 (dan terus bertambah) AnWar yang setiap hari berupaya membangun perekonomian masyarakat Indonesia yang lebih baik melalui produk dan layanan yang ditawarkan oleh Warung Pintar,” tutup Agung.
Para investor ini adalah SMDV Vertex, Pavilion Capital, Line Ventures, Digital Garage, Agaeti, Triputra, dan EV Growth. Turut berpartisipasi pula dalam pendanaan ini adalah Ovo. Mereka mengungkapkan antusias akan keberhasilan Warung Pintar.
Managing Partner Vertex, Chua Kee Lock menceritakan bagaimana perhatiannya langsung tersentuh ketika dirinya pertama kali mendengar Warung Pintar. “Saya percaya Warung Pintar berada di posisi yang tepat untuk mempercepat adopsi digital UKM di Indonesia. Vertex berbagi visi yang sama dengan tim manajemen Warung Pintar dalam memberdayakan populasi yang kurang terlayani dan membangun kesempatan yang sama bagi semua orang. Kami bangga menjadi bagian dari usaha ini,” katanya.
Sementara Bagi OVO, CEO Jason Thompson mengungkapkan, proposisi Warung Pintar beresonansi dengan fokus OVO untuk memberdayakan UKM Indonesia dan pengusaha mikro sebagai bagian penting dari inklusi keuangan. “Warung Pintar menegaskan keyakinan OVO untuk menjadi bagian dari pertumbuhan UKM Indonesia di era digital ekonomi,” katanya.
Jesslyne Widjaja dari SMDV turut membagikan pemikirannya tentang bagaimana transformasi digital Warung Pintar selaras dengan minat grupnya dalam mengambil peran besar untuk revolusi ekonomi digital Indonesia. “Warung Pintar akan menjangkau dan mengubah pemilik usaha kecil yang tidak terlayani tanpa kemampuan teknologi. Kami percaya Warung Pintar adalah platform yang akan memberdayakan inklusi digital,” jelasnya.
Dimulai dari 2 warung pada Januari 2018, Warung Pintar telah memiliki 1150 kios. Desember lalu Warung Pintar juga memperluas kesempatan berbisnis bagi masyarakat di Banyuwangi dan menargetkan lebih dari 5000 kios di akhir tahun 2019.
”Kami percaya Warung Pintar sangat unik dalam penggunaan teknologinya untuk memberdayakan jutaan UKM di seluruh Indonesia. Sebagai EV Growth, kami bersemangat untuk menjadi bagian dari Warung Pintar serta penyertaan digital yang mereka bawa bagi masyarakat yang kurangterlayani,” kata Shinichiro Hori Managing Partner EV Growth.
Dukungan dari par stakeholder ini disambut baik oleh Chairman of Warung Pintar, Willson Cuaca. “Warung Pintar adalah salah satu startup yang paling cepat berkembang dalam portofolio di East Ventures dan ronde pendanaan pun ditutup dengan sangat cepat. Kami berharap babak baru ini semakin memicu pertumbuhan, adopsi , dan yang paling penting, membuat dampak yang mendalam pada masyarakat,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post