youngster.id - Startup digitalisasi kios, Warung Pintar menargetkan menggaet 5 ribu kios hingga akhir tahun ini. Perusahaan rintisan ini pun fokus menggarap pasar di Pulau Jawa.
Co-Founder sekaligus CTO Warung Pintar Sofian Hadiwijaya menyebutkan, perusahaannya sudah mengimplementasikan teknologinya pada 2.500 kios per Agustus lalu. “Kami menargetkan bisa mencapai 5 ribu warung hingga akhir tahun ini,” kata Sofian dalam keterangannya, Kamis (5/9/2019) di Jakarta.
Sejauh ini mitra dari Warung PIntar berada di wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Depok dan Banyuwangi, Jawa Timur. Sofian mengatakan, mereka tengah fokus untuk memperluas pasar di wilayah Pulau Jawa. “Kami sedang survei lokasi warehouse-nya. Tidak mudah untuk kami buka di suatu kota. Butuh banyak persiapan,” ujar Sofian.
Menurut dia, untuk merambah ke kota lain, Warung Pintar akan mempelajari potensi pasarnya terlebih dulu. Selain itu, perusahaan perlu merekrut Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai kebutuhan. Ia mengatakan, perusahaannya ingin memastikan bahwa pertumbuhan bisnis para mitranya berkelanjutan. “Kami tidak mau kalau tidak berkesinambungan. Jadi, semua standar operasional prosedur (SOP) kami kaji tahun ini,” katanya.
Pada awal tahun ini, Warung Pintar memeroleh pendanaan seri B senilai US$ 27,5 juta atau sekitar Rp 387,8 miliar. Tambahan modal itu diperoleh dari investor terdahulu yakni SMDV, Vertex, Pavilion Capital, Line Ventures, Digital Garage, Agaeti, Triputra, Jerry Ng dan EV Growth. Putaran pendanaan ini juga diikuti oleh investor baru, yakni PT Visionet Internasional (OVO).
Kemudian pada Desember 2018, Warung Pintar memperluas pasar ke Banyuwangi. Kemudian Warung Pintar mengakuisisi platform distribusi produk Pertanian, Limakilo. Untuk itu, perusahaan rintisan ini pun ingin fokus integrasi sistem dan layanan dengan Limakilo.
STEVY WIDIA
Discussion about this post