youngster.id - Untuk mewujudkan target pemerintah yaitu 8 juta UKM go-online di tahun 2019, diperlukan kerjasama para pihak, termasuk developer untuk membantu kesuksesan go-online UKM. Mereka diharapkan bisa memberikan kontribusi dan solusi bagi UKM.
“Devcussion 2.0 adalah sebuah wake-up call bagi para web-developer untuk bergabung dalam misi yang lebih besar, yaitu menyukseskan UKM online di Indonesia. Web-developer diharapkan mampu berpikir lebih jauh daripada sekadar menulis koding. Melalui perannya, web-developer dapat turut serta memajukan perekonomian bangsa,” kata Ade Syah Lubis, CEO Niagahoster, dalam keterangan tertulisnya (1/10).
Saat ini, UKM di Indonesia merupakan pilar perekonomian nasional. Dengan total sumbangan ke pendapatan nasional sebesar lebih dari 60%, UKM terus didorong untuk memaksimalkan potensi ekonomi ini, salah satunya dengan memanfaatkan internet dan kemajuan teknologi. Penelitian dari Deloitte Access Economics tahun 2015 berjudul SMEs powering Indonesia’s success menyebutkan beberapa manfaat yang didapatkan UKM ketika go-online, antara lain meningkatkan keuntungan hingga 80%, mengentaskan angka pengangguran, 17 kali lebih inovatif dalam menciptakan strategi bisnis baru daripada bisnis offline, dan memiliki daya saing yang lebih tinggi.
Namun, UKM sendiri masih menghadapi kendala dalam go-online seiring dengan meningkatnya kompetisi di marketplace maupun di halaman pertama Google. Kemampuan mengembangkan website, memaksimalkan SEO, beriklan di media sosial adalah umumnya yang dimiliki oleh pegiat IT, web-developer, web-professional.
Nah, dengan menghadirkan Peter J. Kambey, Ketua Komunitas PHP Indonesia, dan Ivan Kristianto, WordCamp Jakarta Organizer, Devcussion 2.0 mengajak para developer untuk menjembatani kesuksesan UKM di dunia online. Devcussion 2.0 kali ini mengambil tema Web Professional: The Bridge for SMB’s Online Success. Tema ini dipilih karena sejalan dengan munculnya tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh UKM dalam transformasi online bisnisnya.
“Para developer tidak hanya harus memperlengkapi diri dengan pengetahuan teknis, tetapi juga non teknis. Para developer harus paham apa yang UKM butuhkan dan mewujudkannya dengan produk website yang baik dan cocok untuk kebutuhan UKM,” kata Peter J. Kambey, Ketua Komunitas PHP Indonesia dalam pemaparannya.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 60 orang dari kalangan komunitas IT, web-agency, freelance website developer, dan mahasiswa. Di sesi diskusi panel, para pembicara membahas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh website developer dalam memaksimalkan kehadiran online UKM. Perkembangan teknologi di era sekarang memang menghadirkan banyak cara mudah untuk UKM go-online secara mandiri. Namun, para pembicara masih menekankan peran penting website developer untuk menjadi pintu pertama optimasi kehadiran online bagi UKM. Investasi yang dilakukan UKM dengan memperkuat kehadiran online akan membuat produk UKM tersebut mendapatkan eksposur lebih banyak dan pasar yang lebih lebar, dan UKM membutuhkan developer untuk mewujudkannya.
“Kita (developer) membangun website untuk bisa diakses semua orang. Pastikan website yang Anda kembangkan itu optimal sehingga dapat memberi manfaat untuk semua orang,” pungkas Ivan.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post