10 Srikandi e-Commerce di Indonesia

Melissa Siska Juminto Vice President Tokopedia. (Foto: tribunnews/youngster.id)

youngster.id - Hari ini merupakan peringatan International Womens Day. Dan patut disyukuri perempuan telah mendapatkan kesempatan dan posisi karier yang setara dengan kaum pria. Bahkan banyak di balik perusahaan yang kuat ada perempuan yang hebat, termasuk di dunia e-commerce Indonesia.

Di dalam perusahaan e-commerce, level pimpinan biasa dilabeli dengan istilah C-Level Management. Level pimpinan ini meliputi chief operating officer (COO), chief marketing officer (CMO), chief technology officer (CTO), chief financial officer (CFO), chief creative officer (CCO) hingga bermuara pada chief executive officer (CEO).

Dalam praktiknya, level pimpinan juga diisi golongan perempuan yang punya kemampuan leadership di atas rata-rata. Dan dalam rangka Hari Perempuan Internasional, iPrice mempublikasikan daftar perempuan-perempuan andal yang kini sedang memimpin perusahaan e-commerce di Indonesia.

1. Melissa Siska Jumito (COO Tokopedia)

Melissa Siska Jumito memulai karir di Tokopedia sebagai pimpinan divisi accounting & finance pada tahun 2012. Tapi bulan Maret tahun 2018 adalah fase awal perempuan ini sebagai COO di Tokopedia. Lulusan University of Washington ini kini bertanggung jawab atas operasional internal perusahaan yang meliputi operasional kantor, mengatur inti bisnis perusahaan, hingga penghubung karyawan dan CEO.
Aspek manajerial bisnis jadi kelebihan utama yang dimiliki Melissa. Sebelum menjabat sebagai COO, ia lebih dulu mengurus posisi Vice President of Business dan Managing Director di perusahaan e-commerce itu.

2. Natalia Firmansyah (CFO di Bukalapak)

Pemahaman akuntansi Natalia Firmansyah tidak hanya ditempa semasa bangku perkuliahan di Universitas Trisakti. Selama lebih dari 17 tahun, perempuan ini mematangkan kemampuan ekonominya melalui sejumlah jabatan strategis di perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi. Hingga kemudian, Natalia dipercaya mengisi jabatan CFO untuk mengurus segala aspek finansial di Bukalapak sejak bulan Mei 2018.

3. Christin Djuarto (Direktur di Shopee Indonesia)

Karir perempuan lulusan fakultas ekonomi Nanyang Technological University ini dimulai dari perusahaan industri gaming bernama Garena di Singapura. Dalam satu tahun belakangan, Christin Djuarto menduduki posisi paling strategis sebagai direktur di Shopee Indonesia.
Tapi head of Operation adalah jabatan pimpinan pertama yang dijalankannya ketika bergabung dengan Shopee. Di sana, ia merancang sejumlah unit bisnis yang berbeda seperti payment, ops finance, logistic, konten, dan layanan konsumen. Christin juga piawai membesarkan divisi operasional dari 0 hingga 200 orang selama 1 tahun.

4. Lila Nirmandari (CFO di Elevania)

Tahun 2019 ini adalah tahun keenam Lila Nirmandari menjalani karir sebagai CFO di Elevania. Perempuan lulusan Universitas Trisakti ini sejatinya bukan sosok baru di dunia bisnis. Sebelumnya Lila mengepalai sejumlah posisi finansial strategis di XL Axiata selama 16 tahun. Ketertarikannya pada topik finansial dan e-commerce membuat perempuan ini meninggalkan XL Axiata untuk fokus di Elevania.

5. Chrisanti Indiana (CMO & Co-Founder di Sociolla)

Dengan keahliannya mengkomunikasikan pesan melalui bentuk desain visual, Chrisanti Indiana menjadi orang yang paling bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi pemasaran Sociolla. Tahun 2014 ini menjadi tahun kelimanya memimpin divisi marketing di perusahaan e-commerce khusus kecantikan itu. Di samping menjadi CMO, lulusan kampus Billy Blue College of Design ini sejatinya juga merupakan co-founder Sociolla bersama dua rekannya.

6. Cendyarani Cendyarani (CFO di Bhinneka.com)

Cendyarani Cendyarani memulai karir di ranah ekonomi sebagai seorang auditor junior. Latar pendidikan bisnis di Prasetiya Mulya Business School menjadi fondasinya untuk menganalisis berbagai isu finansial di dalam perusahaan. Keahlian ini pula yang membawanya pada jabatan CFO di Bhinneka.com sejak Mei 2018 lalu.

7. Alice Norin (CCO & Co-Founder 8Wood)

Meski lebih dulu populer di ranah seni peran, Alice Norin tidak menutup diri dengan dunia bisnis. Pada tahun 2013 ia mendirikan perusahaan rintisan di bidang e-commerce yang menyediakan busana terkini untuk wanita. Kemampuan leadership dan kreativitas Alice Norin menggarap strategi bisnis membuahkan hasil berupa suntikan pendanaan yang didapat dari pihak luar.

8. Anastasia Wibowo (CFO di Lazada Indonesia)

Anastasia Wibowo mengawali tahun baru 2019 dengan tantangan baru sebagai CFO di Lazada Indonesia. Perempuan lulusan California State University San Bernardino ini memiliki pengalaman mumpuni untuk memimpin tim finansial di sejumlah perusahaan internasional seperti Unilever dan Coca-Cola Amatil. Sebelum pindah ke Lazada Indonesia, Anastasia bertanggung jawab sebagai CFO di perusahaan pengemasan barang skala global bernama Amcor.

9. Diajeng Lestari (CEO di Hijup)

Diajeng Lestari mendirikan Hijup untuk jawaban atas kebutuhan fashion muslimah di Indonesia. Sebagai seorang yang memulai bisnis dari nol, perempuan lulusan Universitas Indonesia ini sempat merangkap jabatan menjadi direktur, manajer, hingga posisi staf eksekutif agar pilar organisasi di perusahaannya dapat lebih kokoh. Setelah 8 tahun berselang, kini Diajeng telah punya tim sendiri dan mampu membuat perusahaan rintisannya berbicara di industri e-commerce tanah air.

10. Hanna Faridl (Chief Merchandiser and Buyer Officer di Hijup)

Hanna Faridl punya latar belakang akademik terkait produksi media. Selama 3 tahun ia menjalani pendidikan TV Production di New York Institute of Technology. Landasan ini menjadi modal utamanya untuk membaca tren pasar dan menentukan strategi merchandising di Hijup.
Sebelumnya, Hanna juga menginisiasi konten majalah khusus Hijup yang bernama Laiqa Magazine. Majalah ini menghadirkan kisah-kisah muslimah inspiratif dan kehidupan fesyen muslimah terkini.

STEVY WIDIA

Exit mobile version