youngster.id - Google mengumumkan ada 405 ribu guru telah menerima pelatihan tentang alat Google dan lebih dari 14.700 guru kini menjadi Pendidik Tersertifikasi Google.
“Ini adalah sertifikasi yang diakui secara internasional dan kami sangat bangga bahwa Indonesia memiliki jumlah terbanyak di Asia Pasifik,” kata Olivia Husli Basrin, Country Lead, Google for Education di Indonesia dalam keterangan pers, Selasa (23/5/2023).
Program pelatihan ini digelar Google di lima negara yaitu Indonesia, Jepang, Maladewa, Filipina, dan Malaysia.
Selain itu, Google juga merilis panduan untuk membantu pengembangan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia. Panduan ini disampaikan dalam laporan berjudul Masa Depan Pendidikan Indonesia : Lima Tema dan memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi penggunaan teknologi dalam pendidikan Indonesia saat ini, serta rekomendasi untuk menumbuhkan dan mengembangkan bidang pendidikan di masa depan.
“Senang rasanya kami bisa merilis laporan ini dan berbagi visi untuk pendidikan berbasis teknologi di Indonesia,” ucap Olivia lagi.
Dalam laporan ini, beberapa rekomendasi tentang bagaimana Indonesia dapat mewujudkan potensi penuh dari pendidikan berbasis teknologi. Diantaranya, berinvestasi dalam infrastruktur dan peralatan untuk mendukung penggunaan teknologi di sekolah. Lalu, memberi guru pelatihan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk menggunakan teknologi secara efektif di kelas.
Kemudian, mengembangkan kebijakan yang mendorong inovasi dan eksperimen dalam pendidikan berbasis teknologi. Terakhir memperluas kemitraan antara sekolah dan sektor swasta untuk mendukung pengembangan dan penerapan teknologi baru.
Senada dengan rekomendasi yang disampaikan di dalam laporan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim juga menekankan pentingnya peran teknologi dan produk yang tepat untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
“Semua upaya mentransformasi pendidikan melalui kebijakan dan gerakan Merdeka Belajar juga membutuhkan dukungan dari aspek teknologi agar perubahan positif bisa dirasakan oleh para pelajar dan pendidik di seluruh penjuru negeri. Falsafah mendasar dari transformasi digital yang kami lakukan adalah dengan mengedepankan kebutuhan pengguna sebagai landasan utama perancangan produk agar pemanfaatannya dapat berkelanjutan,” ungkapnya.
STEVY WIDIA