2019 Modalku Fokus pada UMKM

Tim Modalku

Modalku telah menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 4.000 merchant Shopee (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Startup financial technology (fintech) Modalku masih akan fokus untuk menjangkau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan visi semua UMKM layak mendapatkan akses ke pendanaan.

”Sebenarnya fokus Modalku di tahun 2019 tetap konsisten dengan visi dan misi kami di tahun-tahun sebelumnya, yaitu menciptakan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Caranya dengan menyediakan pinjaman UMKM untuk perkembangan bisnis usaha lokal. Hanya saja, kami telah memperkuat message kami untuk tahun ini. Semua UMKM layak mendapatkan akses ke pendanaan adalah intisari dari kepercayaan tim selama ini,” tutur Reynold Wijaya, Co-Founder & CEO Modalku, dalam keterangannya, Rabu (23/1/2019) di Jakarta.

Modalku menyediakan layanan P2P lending, di mana UMKM peminjam dipertemukan dengan pemberi pinjaman (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Dengan mendanai pinjaman UMKM, pemberi pinjaman mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat return yang menarik, lebih tinggi dibandingkan deposito dan obligasi, sekaligus ikut serta memberdayakan usaha lokal.
Menurut Reynold, startup yang telah berusia 3 tahun pada 2018 telah mengalami pertumbuhan 3 kali lebih besar daru tahun sebelumnya. Hingga saat ini, Modalku telah mencapai total pendanaan sekitar Rp4 triliun di Asia Tenggara termasuk Singapura, Indonesia dan Malaysia. Dari angka ini, lebih dari Rp2,2 triliun sudah dicairkan ke UMKM di Indonesia. Hal ini menunjukkan tingginya respons serta kebutuhan pasar Indonesia akan pinjaman UMKM.

“Untuk itu, di tahun ini Modalku menargetkan mencapai sebanyak mungkin UMKM dan akan melakukan penetrasi lebih mendalam dengan produk-produk yang ada,” ujar Reynold.

Saat ini, lanjutnya, Modalku menawarkan bermacam layanan untuk kebutuhan UMKM yang berbeda-beda, termasuk pinjaman UKM, invoice financing yang didasari invoice/tagihan usaha, dan pinjaman merchant online lewat Saldo Prioritas.

Modalku akan menekankan 3 aspek, diantaranya yaitu pertama compliance atau kepatuhan terhadap hukum. Tahun ini, compliance akan lebih ditekankan agar industri P2P lending semakin terorganisir dan berkomitmen terhadap perlindungan konsumen.

Kedua adalah e-commerce. Di tahun 2018, Modalku meluncurkan Saldo Prioritas bersama Tokopedia sebagai layanan untuk melancarkan arus kas penjual online. Tahun ini, pinjaman usaha bagi e-commerce akan diperluas dan terus diperbarui.

Ketiga adalah kecepatan, yaitu kebutuhan utama UMKM saat mencari pinjaman. Tim Modalku akan semakin fokus mendukung kecepatan akses pendanaan untuk menjawab kebutuhan tersebut.

Dari sisi pemberi pinjaman, Modalku mencatat sekitar 60.000 akun yang terdaftar dengan 40% masuk dalam rentang usia milenial. Generasi milenial adalah segmen terbesar pemberi pinjaman Modalku karena produk yang ditawarkan intuitif bagi mereka. Produknya mudah digunakan, bahkan dapat digunakan dengan smartphone kapanpun dan di manapun dengan mobile app. Sifatnya terjangkau, di mana pemberi pinjaman dapat mendanai UMKM mulai dari Rp100 ribu per pinjaman. Pendanaan bersifat jangka pendek, yaitu 1-24 bulan (tergantung jenis pinjaman), jadi pemberi pinjaman tidak menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kembali pokok dana beserta bunganya.

Selain di atas, salah satu pencapaian besar Modalku di tahun 2018 adalah pendanaan seri B senilai Rp350 miliar dalam ronde investasi yang dipimpin SoftBank Ventures Asia. Rencananya, Modalku akan berkekspansi ke negara ke keempat di Asia Tenggara setelah Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

STEVY WIDIA

Exit mobile version