youngster.id - Sejak diluncurkan pada tahun 2018, Call for Code telah menggerakkan para developers secara global untuk berkumpul dan menciptakan solusi inovatif guna membantu menyelesaikan berbagai tantangan global dengan teknologi. Pada tahun 2025, Call for Code Global Challenge mengajak para developer untuk membangun AI yang dapat mengatasi masalah kemanusiaan dan memberikan dampak nyata bagi komunitas di seluruh dunia.
“Call for Code adalah inisiatif teknologi global yang unik, yang menginspirasi dan memberdayakan para developer dan pemecah masalah dari seluruh dunia untuk memanfaatkan bakat mereka dalam berinovasi demi kebaikan sosial,” kata David Clark, Founder dan CEO Call for Code dikutip Senin (17/3/2025).
Kegiatan ini merupakan program kerjasama founding partner dari IBM, Global Impact Partner dari United Nations Human Rights, dan program Affiliate dari Linux Foundation. Memasuki tahun kedelapan, Call for Code menghadirkan rangkaian hackathon yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals-SDG). Dimulai dengan kompetisi untuk mengembangkan agen AI.
Para peserta berkesempatan untuk berpartisipasi dalam lima kualifikasi hackathon sebagai bagian dari Call for Code Global Challenge yang berlangsung selama satu tahun, bekerja sama dengan tim Advokasi Klien TechXchange IBM. Di setiap acara, tim akan membangun solusi original proof of concept berdasarkan tema SDG, dengan memanfaatkan teknologi seperti watsonx, portofolio produk AI IBM, serta layanan IBM Cloud. Setiap hackathon akan mengusung tema yang berbeda, yang terkait dengan salah satu dari 17 SDG.
Babak pertama kualifikasi Hackathon akan diadakan pada tanggal 20 Maret hingga 31 Maret 2025. Untuk memperingati Hari Air Sedunia PBB pada tanggal 22 Maret, acara ini mengajak peserta untuk membangun proof-of-concept untuk agen virtual AI menggunakan watsonx.ai yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang termasuk dalam SDG6: Air Bersih dan Sanitasi.
“Saya sangat bangga bahwa Call for Code, bersama mitra pendirinya IBM, serta UN Human Rights, telah berkontribusi dalam memastikan bahwa teknologi dapat berfungsi sebagai katalis bagi keberlanjutan, aksi iklim, dan upaya kemanusiaan,” kata David.
Selain itu, Call for Code akan menyelenggarakan hackathon untuk mengatasi SDG 13: Aksi Iklim sebagai bagian dari KTT Iklim Global Right Here, Right Now 2025, forum iklim berbasis hak asasi manusia terbesar di dunia, yang diselenggarakan oleh UN Human Rights (Dewan Hak Asasi Manusia PBB), University of Oxford, dan diselenggarakan bersama beberapa universitas terkemuka di seluruh dunia.
Head of the Innovation and Analytics Hub at UN Human Rights Ansar Mahfoudh mengatakan, sejak awal, UN Human Rights mengakui bahwa teknologi—ketika berlandaskan hak asasi manusia—dapat menjadi kekuatan yang luar biasa untuk kebaikan.
“Dari sejak membantu dalam meluncurkan inisiatif inovatif ini hampir satu dekade lalu, kami telah mendukung berbagai proyek yang mendorong inovasi demi kepentingan kemanusiaan. Kami tetap berkomitmen untuk memastikan Call for Code terus berkembang, dengan memberdayakan komunitas coder yang berorientasi pada kebaikan sosial serta menempatkan manusia di pusat solusi teknologi dan inovasi,” katanya.
Sementara itu, Senior Vice President IBM, IBM Software Dinesh Nirmal mengatakan, Call for Code adalah kesempatan unik untuk berinteraksi langsung dengan AI, membangun mengembangkan keterampilan baru, berjejaring dengan komunitas pemecah masalah dengan visi yang sama, serta menciptakan solusi.
“Tahun ini, ada akses gratis ke perangkat lunak IBM tingkat perusahaan terkemuka di industri seperti watsonx.ai untuk peserta. Saya sangat antusias melihat inovasi yang akan dihasilkan oleh tim untuk membawa dampak positif,” ujarnya.
Tim yang terdiri dari satu hingga lima developer, dapat bersaing untuk mendapatkan hadiah di setiap hackathon. Solusi Call for Code terbaik dari setiap hackathon yang memenuhi syarat akan memenangkan $5.000 USD dan satu tiket konferensi per anggota tim ke IBM TechXchange Conference 2025 di Orlando.
Tim yang lolos kualifikasi juga akan memiliki kesempatan untuk maju untuk bersaing memperebutkan Hadiah Utama Call for Code Global Challenge 2025, termasuk hadiah uang tunai tertinggi sebesar US$50.000. Tim terbaik juga akan memiliki kesempatan untuk dukungan proyek open source dari Linux Foundation. Pemenang hadiah utama akan diumumkan pada bulan Desember 2025.
STEVY WIDIA
Discussion about this post