33 Purwarupa Startup Lahir di Ajang SEED Fest 2022

IPB

Kampus Institut Pertanian Bogor (Foto: Dok.IPB/Youngsters.id)

youngster.id - Tim Sosio Ekosistem Digital (SED), Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi Manusia (Fema), IPB University menggelar SEED Fest 2022. Ini merupakan ajang untuk mengasah keterampilan mahasiswa dalam membuat prototype startup. Sebanyak 33 purwarupa startup lahir dari ide-ide mahasiswa IPB University.

“Acara ini bukan hanya untuk mengakhiri mata kuliah di semester enam, tetapi ini bagian dari bagaimana Anda merespons persoalan-persoalan di lapangan kemudian diwujudkannya dalam sebuah visualisasi dan sistem informasi,” kata Arya Hadi Dharmawan Ketua Departemen SKPM, dalam siaran pers Humas IPB, Kamis (9/6/2022).

Koordinator praktikum mata kuliah SED, Rina Mardiana menjelaskan, prototype startup yang digagas oleh mahasiswa SKPM IPB University tidak memakan waktu yang singkat. Setiap pekan, mahasiswa diberi bimbingan agar startup yang dibuat layak untuk diimplementasikan.

“Mahasiswa belajar dan mencari masalah dari hal-hal pertanian, pangan, hingga pedesaan yang bisa diterapkan minimal di sekitar kampus. Artinya, mahasiswa mencari solusi yang dibangun di atas fondasi sosial budaya dan ekonomi yang berkelanjutan. Ada intervensi berbasis digital, jadi bagaimana teknologi ini menjadi alat dalam mempermudah mencari solusi,” ungkapnya.

Dalam SEED Fest 2022, prototype startup yang digagas oleh mahasiswa SKPM IPB University dikerucutkan menjadi lima kelompok terbaik. Yaitu Si Duet, Oh My Kids, Sadantara, Close, dan UbiJanda.co.

“Senang ketika mendengarkan pengumuman startup kelompok kami jadi terbaik satu. Semoga dengan pitching ini dapat menambah motivasi dan semangat kami untuk memberi manfaat melalui startup,” kata Hofifah Indah Faramita mewakili rekan-rekannya dari tim Si Duet.

Sementara itu, Koordinator mata kuliah SED, Lala M Kolopaking menilai startup yang dibangun oleh mahasiswa bisa memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang sudah ada.

“Anda tidak perlu mempelajari bisnis planning, cukup BMC (business model canvas), Anda tidak perlu belajar aplikasi, bisa jadi menggunakan aplikasi yang ada, tapi kalau diperlukan bisa membuat aplikasi,” katanya. (*SW)

Exit mobile version