youngster.id - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menggelar pemilihan Miss Internet 2017 DKI Jakarta. Miss Internet yang terpilih akan memiliki tugas sebagaimana ambasador internet yang akan menerangkan berbagai hal mengenai internet kepada masyarakat termasuk dampak buruknya.
Keenam finalis itu, Marsya Gusman, Nathasya Esterita Juli Silaen, Violla Valacce, serta tiga diantaranya sudah mengikuti seleksi pada November 2016, yakni, Gendis Freyona, Christina Raina Septiningrum Mamesah dan Anastasia Olivia Wongso.
“Kami ingin mengangkat penggunaan internet bersih, selektif dan aman dan juga kita kedepannya Miss Internet bisa menjadi Duta untuk mengkampanyekan program pemerintah, yaitu anti-hoax yang sedang kita giatkan,” kata Jamalul Izza Ketua Umum APJII Jamalul dalam siaran pers pengumuman enam finalis Miss Internet DKI Jakarta 2017 yang diterima Minggu (26/3/2017).
Para finalis dari DKI ini selanjutnya akan bersaing dengan finalis dari provinsi lainnya dalam acara Grand Final Miss Internet Indonesia 2017 yang diadakan pada 29 April 2017 di Nusa Dua, Bali.
Jamal menjelaskan APJII menetapkan kriterianya untuk Miss Internet, pertama adalah harus yang intelektual juga mempunyai kemampuan public speaking dan yang ketiga adalah beauty.
“Ini pertama kalinya kami buat dalam skala nasional dan selanjutnya kita adakan setiap tahun. Periode sebelumnya itu di Bali, karena ini awalnya ide dari teman-teman APJII wilayah Bali,” ungkapnya.
Ketua Umum APJII periode 2015-2018 itu menambahkan Miss Internet Indonesia diharapkan juga bisa mengkampanyekan, melakukan sosialisasi dan pendekatan untuk penggunaan Internet yang sehat dan aman ke komunitas, sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dari Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Samuel Pangerapan mengatakan, pemerintah mendukung inisiatif yang dilakukan APJII untuk menggelar kontes semacam ini.
“Ini sangat baik sekali, jadi bisa sinergi lagi, apalagi tahun ini pemerintah memfokuskan untuk meliterasi masyarakat (terkait Internet). Nah nanti pemenangnya punya tugas, baik pemenang daerah maupun pusat, untuk bicara ke publik, ke sekolah, komunitas, jadi itu membantu menjelaskan apa itu sebenarnya internet, bagaimana menggunakan internet secara aman dan sehat tapi juga produktif. Mereka akan menjadi duta internet Indonesia,” ungkap Samuel.
Samuel juga menekankan bahwa Miss Internet harus mampu membawa masyarakat untuk bisa menggunakan internet dengan baik. “Miss Internet akan bertugas menyampaikan dan memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang fungsi dari internet dan cara menggunakan internet yang sehat dan aman,” kata Samuel.
Pemilihan Miss Internet tersebut bukan yang pertama kali dilaksanakan, namun sejak 2013 APJII juga telah sukses menggelar pemilihan Miss Internet Bali. Kali ini APJII ingin menasionalkan ajang Miss Internet yang dinilai dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Adapun peserta yang mengikuti ajang Miss Internet tersebut berasal dari berbagai kota di Indonesia. Finalis diseleksi untuk menentukan grandfinalis yang akan melanjutkan kompetisi di Bali sebagai tempat grand final Miss Internet.
STEVY WIDIA
Discussion about this post