youngster.id - IDX Incubator merupakan komitmen Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mempersiapkan perusahaan dalam rangka IPO khususnya untuk perusahaan dengan Aset skala kecil dan menengah. Ada 65 perusahaan startup telah mengikuti program inkubasi road to IPO yang diselenggarakan Bursa melalui IDX Incubator.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sampai dengan saat ini terdapat enam perusahaan yang telah berhasil IPO dan listing yang berasal dari IDX Incubator, yaitu PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGKO), PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH), PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR), dan PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS).
“Program inkubasi IPO terdiri dari pendalaman materi mengenai peraturan-peraturan baik peraturan IPO maupun peraturan pencatatan. Selain itu, juga terdapat pendalaman materi terkait persiapan perusahaan dari sisi legal dan akuntansi, struktur penawaran umum dan lain sebagainya yang berkenaan dengan persiapan proses IPO. Adapun IDX Incubator ini diharapkan untuk menjadi pool dari perusahaan-perusahaan yang akan IPO,” ungkap Nyoman Yetna dalam keterangannya, Selasa (13/12/2022).
Nyoman Yetna menambahkan, proses inkubasi IPO yang dilakukan berfokus pada persiapan IPO yang mencakup pengetahuan dalam penggunaan dana dan compliance setelah mendapatkan dana IPO termasuk juga konsekuensi menjadi perusahaan yang mencatatkan efek di Bursa. Bursa secara rutin mengedukasi hal-hal yang perlu diperhatikan setelah menjadi Perusahaan Tercatat, dan ini diberikan tidak hanya kepada perusahaan yang sebelumnya menjadi binaan IDX Incubator.
“Namun, IPO sendiri merupakan strategic decision sehingga untuk waktu IPO dari perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat dipastikan. Sedangkan untuk target IPO setiap tahun, kami mempertimbangkan secara holistik termasuk kondisi ekonomi, optimisme dari lembaga profesi penunjang serta pencapaian target tahun sebelumnya,” tambah Nyoman Yetna.
Untuk akhir tahun belum ada perusahaan dari binaan IDX Incubator yang akan melantai di bursa. Namun untuk tahun depan, ia berharap terdapat 1-2 perusahaan yang dapat listing jika kondisinya cukup memungkinkan bagi mereka. “IPO merupakan strategic decision bagi setiap perusahaan sehingga untuk waktu kami tidak dapat memastikan sepenuhnya,” tambahnya.
Lebih lanjut Nyoman Yetna mengatakan, perusahaan yang dibina oleh IDX Incubator merupakan perusahaan yang berencana untuk IPO dalam jangka waktu 2-3 tahun khususnya bagi perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah sesuai dengan kriteria POJK 53. Selain itu, perusahaan-perusahaan ini juga sudah harus mempunyai pendapatan dari bisnis inti (core business) dan sudah berbadan hukum.
“Kurikulum program road to IPO dari IDX Incubator kurang lebih kami laksanakan dalam waktu 1 tahun. Namun, dalam perjalanannya perusahaan dapat mengikuti program kami sampai dengan perusahaan berhasil IPO,” tutup Nyoman Yetna.
STEVY WIDIA