youngster.id - Google memilih 800 mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia sebagai Gemini Ambassador. Mereka akan menjadi bagian dari jaringan eksklusif mahasiswa sarjana berprestasi yang berfokus pada pendalaman keahlian mereka dalam kecerdasan buatan (AI).
Country Marketing Manager Google Indonesia Muriel M mengatakan, ini adalah sebuah program yang bertujuan memperkuat literasi kecerdasan buatan (AI) di kalangan generasi muda. Serta membantu generasi penerus yang dapat memecahkan masalah, mendorong inovasi, dan membangun masa depan yang luar biasa.
“Melalui program ini, para duta akan menerima, pendampingan online satu-lawan-satu (One-on-one mentoring) dengan pakar AI; pelatihan dan lokakarya kepemimpinan eksklusif; akses ke program Generative AI Leader Certification, dan masih banyak lagi,” katanya dikutip Selasa (30/9/2025) di Jakarta.
Menurut Muriel, para Google Student Ambassadros ini adalah hasil seleksi sekitar 12.000 pendaftar yang berasal dari 763 universitas. “Mereka akan berkontribusi dalam memperluas literasi teknologi, berbagi wawasan, dan menginspirasi rekan-rekan mahasiswa lainnya di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu Rizky Fahmi Hidayat mahasiswa Institut Teknologi Bandung mengatakan sangat antusias terpilih sebagai Google Student Ambassador.
“Saya antusias untuk tidak hanya belajar menggunakan AI terkemuka di dunia, tetapi juga belajar memimpin dengannya. Fitur Gemini, seperti Guided Learning, memberi saya pengetahuan untuk unggul, sementara program GSA membekali saya dengan keterampilan kepemimpinan untuk memastikan setiap pelajar di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi agen perubahan dan membangun bangsa yang siap AI,” katanya.
Google telah meluncurkan berbagai perangkat pembelajaran di Gemini untuk semua orang. Fitur-fitur ini dirancang untuk menumbuhkan pemikiran kritis, memperdalam pemahaman, dan membuat belajar menjadi lebih efisien. Misalnya, Fitur Guided Learning mengubah cara anda belajar, bertindak sebagai asisten AI pribadi anda untuk membantu menguasai topik-topik kompleks. Alih-alih jawaban cepat, fitur ini memecah konsep langkah demi langkah, beradaptasi dengan kebutuhan anda untuk mengungkap “bagaimana” dan “mengapa” di balik materi tersebut.
Selain itu menghidupkan pembelajaran dengan visual terintegrasi melalui penggabungan otomatis gambar berkualitas tinggi, diagram, dan video YouTube langsung ke dalam respons, sehingga membuat subjek yang sulit (seperti proses fotosintesis) lebih mudah dipahami.
Google juga menghadirkan konsep belajar lebih cerdas dengan fitur Exam Prep yang membantu, yang dapat langsung membuat kartu flash dan panduan belajar kustom dari materi Anda, memastikan Anda memperkuat pembelajaran secara efektif untuk ujian apa pun.
STEVY WIDIA
Discussion about this post