youngster.id - Perusahaan modal ventura East Ventures bersama dengan Temasek Foundation mengumumkan sembilan finalis dari Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2025, kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia.
Setelah pendaftaran ditutup pada tanggal 25 Juni 2025, CIIC 2025 menerima antusiasme besar dari para inovator dari seluruh dunia, dengan lebih dari 500 pendaftar dari 50 negara. Setiap pendaftar telah melalui proses evaluasi mendalam dan ditinjau dengan ketat oleh East Ventures, Temasek Foundation, serta 12 shortlisting committee yang terdiri dari para ahli di bidangnya.
Avina Sugiarto, Partner East Ventures mengatakan, melanjutkan momentum dari tahun sebelumnya, CIIC 2025 kembali menghadirkan pencarian solusi iklim dalam tiga trek: Transisi Energi, Pertanian Berkelanjutan, dan Ekonomi Sirkular.
Menurutnya, keberlanjutan selalu menjadi bagian dari DNA East Ventures, dan komitmennya terhadap hal ini tetap sama. Kegiatan ini merupakan bagian dari dedikasi East Ventures dalam menciptakan dampak yang bermakna dan berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan, khususnya dalam menemukan solusi untuk mengatasi tantangan iklim di Indonesia.
“Selamat kepada para finalis Climate Impact Innovations Challenge 2025. Kami sangat senang melihat antusiasme dari para inovator dari seluruh dunia dan terinspirasi oleh hadirnya solusi-solusi pionir yang memanfaatkan teknologi terbaru seperti AI. K Kami sangat menantikan solusi-solusi ini berhasil dan berkembang di seluruh Indonesia dan bahkan lebih jauh lagi,” kata Avina, Kamis (20/8/2025).
Berikut adalah finalis dari Climate Impact Innovations Challenge 2025:
Trek Transisi Energi:
- Aslan Renewables: Pembangkit listrik tenaga air modular tanpa bendungan atau waduk besar, menghasilkan listrik berbiaya rendah dengan efisiensi hingga 86%.
- Incy Tech: Membangun perangkat energi terbarukan terapung modular yang menghasilkan energi 3x lebih banyak daripada panel surya tradisional dengan sepertiga biaya.
- Rekosistem: Mengubah sampah campuran menjadi energi terbarukan yang merupakan alternatif yang kompetitif untuk bahan bakar fosil, sekaligus mengurangi volume sampah residensial hingga 85%.
Trek Pertanian Berkelanjutan:
- Arukah Capital: Menghasilkan energi bersih dan bioproduk dari limbah pertanian, sambil memberikan 50% pendapatan karbon kepada petani kecil.
- Gokomodo: Meningkatkan hasil panen jagung petani kecil hingga tiga kali lipat, sekaligus mengurangi emisi pertanian hingga 40%, melalui agronomi yang cerdas dan pemantauan digital.
- Moosa Genetics: Teknologi reproduksi canggih untuk sapi yang menggandakan produksi susu dari peternakan, dengan pengurangan emisi metana.
Trek Ekonomi Sirkular:
- Maritime Nusantara Lestari Foundation: Mengubah limbah akuakultur menjadi protein, kitin, dan mineral yang bernilai lebih tinggi, sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.
- Midwest Composites Sdn Bhd: Mengubah serat alami dan limbah pertanian menjadi komposit serat alami yang dapat mengurangi emisi CO2 hingga 75% dan 5x lebih murah daripada alternatif lainnya.
- SXD AI: Merancang dan mengembangkan bahan tekstil tanpa limbah, menghasilkan penghematan bahan 10x lipat, pengurangan emisi CO2 sebesar 80%, dan penghematan biaya hingga 55%.
Dalam beberapa bulan ke depan, para finalis akan mendapatkan bimbingan dari para pemimpin ekosistem dalam bentuk mentorship di bidang kemitraan, strategi go-to-market, rencana pemasaran dan komersialisasi, serta keterampilan public speaking.
Para finalis akan bersaing untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rp10 miliar serta berbagai fasilitas eksklusif yang dapat membantu mempercepat pertumbuhan bisnis mereka di Indonesia. Presentasi final (pitch) akan berlangsung pada Grand Finale Climate Impact Innovations Challenge 2025 pada 10-11 Oktober 2025, sebagai bagian dari Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta.
STEVY WIDIA
Discussion about this post