youngster.id - Agritech irigasi bertenaga surya untuk sektor pertanian, Agros, mengumumkan telah menutup putaran pendanaan Seri A senilai US$4,25 juta atau sekitar Rp69,4 miliar. Agros menargetkan untuk meraih tambahan pendanaan utang (debt financing) dalam beberapa bulan mendatang.
Pendanaan ini dipimpin oleh investor lama Gaia Impact, Schneider Electric Energy Access Asia, dan Wavemaker Impact, serta diikuti investor baru seperti Global Innovation Fund (GIF) – investor berbasis dampak yang mendukung inovasi sosial di pasar negara berkembang. Silverstrand Capital dan angel investor Steve Melhuish (pendiri PropertyGuru) juga kembali berpartisipasi dalam pendanaan ini.
Max Nelen, CEO dan Founder Agros mengatakan, pendanaan yang diperoleh akan digunakan untuk inovasi dan mengembangkan irigasi bertenaga surya di Asia Tenggara.
“Pendanaan Seri A ini merupakan pencapaian penting bagi Agros dalam memperluas dampak kami ke seluruh Asia Tenggara. Dengan kepercayaan yang diberikan oleh para investor kami serta dukungan dari mitra baru seperti Global Innovation Fund, kami dapat mempercepat misi untuk memberdayakan petani kecil dengan solusi yang berkelanjutan dan berbasis teknologi,” kata Max, Selasa (11/3/2025).
Investasi ini merupakan kelanjutan dari pendanaan pra-Seri A sebesar US$2,7 juta yang diperoleh Agros kurang dari 2 tahun yang lalu, dan menggarisbawahi pertumbuhan pesat serta komitmen Agros untuk mentransformasi sektor pertanian di Asia Tenggara.
Pendanaan ini akan mendukung ekspansi Agros di Indonesia, mempercepat inovasi produk, dan mengembangkan infrastruktur digital internal perusahaan. Sejak memasuki pasar Indonesia pada 2024, Agros telah berkembang pesat dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi beras dan mengurangi ketergantungan pada air hujan.
Francesco Valente, Direktur Investasi di Global Innovation Fund mengatakan, GIF mengidentifikasi dan mendanai inovasi yang membantu masyarakat kurang mampu untuk beradaptasi dengan cuaca ekstrem dan membangun ketahanan terhadap guncangan iklim.
“Agros menawarkan produk dan layanan inovatif yang dapat diakses oleh petani kecil, sehingga memaksimalkan produktivitas sekaligus meminimalkan dampak lingkungan. Investasi kami akan mendukung perkembangan Agros dan membantu menarik lebih banyak pendanaan di masa depan,” kata Francesco.
Sejak didirikan pada tahun 2019, Agros telah memperluas operasinya ke Indonesia, Kamboja, dan Myanmar, untuk menyediakan solusi irigasi bertenaga surya yang dapat sepenuhnya menghilangkan biaya bahan bakar sekaligus mengurangi emisi CO₂. Hingga saat ini, Agros telah mendukung lebih dari 6.000 petani kecil, dan meningkatkan taraf hidup lebih dari 30.000 anggota komunitas petani.
HIngga tahun 2027, Agros menargetkan untuk mencapai 30.000 mitra petani dan meningkatkan pendapatan kolektif mereka sebesar US$40 juta, serta mencegah 1 juta ton emisi CO₂ melalui solusi Agros.
Ke depannya, Agros berencana untuk memperoleh tambahan debt financing pada paruh pertama tahun 2025 dan sedang mempertimbangkan perpanjangan pendanaan Series A dalam waktu dekat setelah target utamanya tercapai. (*AMBS)
Discussion about this post