Alumni Bangkit Kembangkan Aplikasi untuk Sokong Ekonomi Nelayan Indonesia

Fishku

Tim Fishku. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Google Indonesia memiliki program edukasi Bangkit 2023. Program tahunan yang sudah digelar sejak tahun 2020 ini merupakan komitmen dari Google untuk mendukung lahirnya talenta digital baru di Indonesia yang tetap relevan dengan perkembangan industri.

Salah satu alumni program Bangkit menyelesaikan proyek bertajuk Fishku. Aplikasi ini terpilih dalam Top 15 dari lebih dari 400 tim untuk kategori Product-Cased Capstone Project di program Bangkit 2022.

“Fishku adalah startup pada sektor e-commerce perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dalam bidang perikanan di Indonesia,” kata Nabila Apriliana dalam siaran pers, Jumat (19/5/2023).

Menurut Nabila, platform Fishku dikembangkan bersama timnya dengan sejumlah mahasiswa dari Universitas Udayana, Universitas Dian Nuswantoro, dan UIN Jakarta. “Pengembangan Fishku berawal dari keprihatinan kami terhadap status Indonesia sebagai negara bahari tetapi konsumsi ikan terbilang rendah dan masih banyak nelayan hidup miskin di wilayah pesisir,” tuturnya.

Mereka kemudian terdorong membuatkan inovasi teknologi guna membantu nelayan menjual hasil tangkapannya secara langsung kepada konsumen, tanpa melalui pihak ketiga atau tengkulak. Tak hanya menguntungkan nelayan, Fishku bisa membantu konsumen karena memperoleh ikan segar.

Nabila menjelaskan Fishku dikembangkan dengan beberapa fitur aplikasi: Consumer App, Seller App, dan Freshness Detection. Fitur pertama digunakan oleh konsumen seperti pedagang ikan, pengusaha restoran, hotel, dan pelaku bisnis lainnya.

Seller App digunakan oleh nelayan dan pembudidaya ikan untuk menjual ikan. Sedangkan Freshness Detection sejauh ini untuk mendeteksi kesegaran ikan bandeng, tongkol, dan kembung berdasarkan mata, insang, dan dagingnya.

Aplikas Fishku memperoleh bimbingan intensif dengan mentor pakar terbaik di industri, serta menerima dana inkubasi sebesar RP140 juta dari Google dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).

Seluruh tim terpilih meraih skor teratas pada tujuh indikator penilaian utama, terdiri dari relevansi tema dan ide, tepatnya teknik yang digunakan dalam pengembangkan aplikasi, prospek masa depan, kesempatan untuk local deployment, “Go-to-Market Sustainability”, relevansi untuk industri, serta teknik presentasi.

Fishku memanfaatkan teknologi pembelajaran mesin atau Machine Learning (ML), salah satu fokus pembelajaran di Bangkit, untuk memungkinkan deteksi kesegaran ikan laut. Dengan Fishku, pengguna dapat melihat kesegaran ikan yang dideteksi melalui mata, tulang, dan dagingnya, dengan tingkat akurasi hingga 98%.

Selain itu, Fishku meluncurkan dua aplikasi dengan fungsi dan tujuannya berbeda, yaitu Fishku dan Mitra Fishku. Aplikasi pertama dapat dimanfaatkan oleh pembeli ikan, sedangkan aplikasi kedua diperuntukkan bagi nelayan dan pembudidaya ikan.

Ke depannya, Fishku mengaku ingin terus mengembangkan aplikasi dan menawarkan fasilitas unggul lainnya. Setelah memaksimalkan fitur deteksi kesegaran ikan, Fishku berencana mengembangkan fitur untuk mendeteksi titik sebaran ikan di laut melalui satellite imagery.

“Harapannya, ke depan tingkat konsumsi ikan di Indonesia bisa semakin meningkat dan menyejahterakan nelayan,” pungkas Nabila.

Sejak pertama kali program diluncurkan pada 2020 hingga saat ini, Google telah melatih lebih dari 6.000 mahasiswa dan memberikan lebih dari 2.900 sertifikasi di bidang Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing.

Di program Google Bangkit 2023 sudah terpilih 5.000 mahasiswa untuk mengikuti program batch satu yang berlangsung hingga bulan Juni tahun ini.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version