youngster.id - Amar Bank menyoroti peluang pembiayaan digital yang semakin dibutuhkan industri film Indonesia seiring meningkatnya aktivitas produksi dan kolaborasi lintas studio. Melalui dukungannya sebagai sponsor utama JAFF Market 2025, bank digital tersebut menyatakan siap memperluas akses pendanaan bagi sineas dan rumah produksi.
SVP MSME Amar Bank, Josua Sloane, mengatakan kebutuhan pendanaan film kini menuntut sistem pengelolaan keuangan yang lebih transparan dan efisien.
“Ini bukan hanya soal pendanaan, tetapi membangun sistem kolaboratif yang meningkatkan kepercayaan antara produser, pembuat film, dan investor,” ujar Josua, Jum’at (21/11/2025).
Industri film mencatat tren co-production yang meningkat sepanjang 2025, dengan delapan dari sepuluh film terlaris lahir dari kolaborasi lintas studio. Kondisi ini dinilai membuka peluang bagi sektor perbankan digital untuk menyediakan pembiayaan fleksibel dan skema risiko yang lebih terukur.
Produser Gita Fara, yang tengah merilis film Pangku, menilai kehadiran bank digital dapat mempercepat proses pendanaan.
“Banyak produser masih kesulitan mengelola keuangan di tahap produksi. Dengan teknologi finansial yang tepat, proses pendanaan bisa jauh lebih cepat dan transparan,” kata Gita.
Amar Bank menyatakan siap menjadi mitra strategis bagi sineas melalui solusi pencatatan transaksi, pengaturan arus kas, dan pembangunan portofolio keuangan yang berbasis data. Pendekatan tersebut diyakini dapat memperkuat analisis risiko dan meningkatkan kepercayaan investor pada proyek film.
Bank digital ini menyediakan akses pembiayaan untuk pelaku kreatif termasuk industri film hingga Rp 5 miliar, sejalan dengan upaya memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional.
HENNI S.



















Discussion about this post