Ambisi Adi Sarana Membangun Ekosistem Logistik

bisnis logistik

Optimisme Adi Sarana Garap Bisnis Logistik dari Hulu ke Hilir (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Berbagai upaya dilakukan PT Adi Sarana Armada untuk memperkuat bisnis logistik dengan meningkatkan layanan logistik untuk menjadi end-to-end solution bagi semua pelanggan mulai dari first, mid, hingga last mile logistic, terutama untuk pelanggan B2B.

“Kami akan tetap fokus dalam menjalankan strategi bisnis yang sudah kita rencanakan. Dari perkembangan yang ada, kami melihat bahwa Perseroan telah berada di jalur yang benar untuk mencapai tujuan bisnis yang sudah ditetapkan,” kata Direktur Utama Adi Sarana, Prodjo Sunarjanto, Rabu (28/6/2023).

Dalam meningkatkan fokusnya untuk membangun ekosistem logistik, sejak 2022 Adi Sarana juga terus mengembangkan Cargo Share untuk meningkatkan penetrasi ke pasar B2B. Saat  ini Cargo Share serdiri menjadi 2 bagian, yaitu: Cargo Share Logistic dan Cargo Share Technology.

Cargo Share Logistic adalah sistem teknologi perseroan yang akan berfokus pada pengembangan mid-mile logistic dan supply chain solution dengan menargetkan segmen pasar B2B. Sedangkan Cargo Share Technology akan lebih berfokus pada Transportation Management System (TMS), serta memberikan layanan dan solusi operasional logistik bagi perseroan dan pelanggan-pelanggannya.

Untuk bisa menjadi penyedia end-to-end cold chain logistic pertama di Indonesia yang melayani baik B2B maupun B2C, Adi Sarana baru-baru ini juga telah menambahkan investasi di startup bernama Coldspace yang mulai beroperasi di Januari 2023. Selain itu, Adi Sarana juga telah menggandeng Kedai Pangan, sebuah perusahaan rintisan atau startup di bawah Triputra Group menjadi salah satu pelanggan.

Sebelumnya, melalui anak usaha Anteraja, Perseroan juga telah menjalin kerja sama dengan Droper (PT Logitek Digital Nusantara) untuk mengoptimalkan layanan kebutuhan pengiriman pelanggan. Melalui kerja sama ini, Adi Sarana telah membuka lebih dari 300 titik drop off baru Anteraja pada outlet-outlet mitra bisnis yang tergabung dalam jaringan ritel Droper di Pulau Jawa. Sehingga secara keseluruhan, Anteraja kini telah memiliki lebih dari 1.500 titik drop off di seluruh Indonesia.

Anteraja sendiri telah menunjukkan perbaikan kinerja di kuartal pertama 2023. Perbaikan kinerja ini berhasil diraih seiring fokus Perseroan untuk memiliki operasional dan profitabilitas yang lebih baik, sekaligus mengembangkan segmen  pasar lain di luar ecommerce.

Sementara itu, dalam bisnis rental, Adi Sarana telah menjadi salah satu top players yang secara konsisten mencatatkan pertumbuhan.

“Perseroan melihat adanya prospek pertumbuhan ke depan yang konsistensi, terutama dengan pulihnya kondisi perekonomian dan akan digelarnya pemilu di tahun depan. Kedua faktor tersebut diyakini akan mendorong permintaan persewaan kendaraan dari berbagai sektor,” kata Prodjo.

Dalam bisnis penjualan kendaraan bekas yang melalui JBA Indonesia, berhasil mempertahankan posisinya sebagai market leader dengan menunjukkan penjualan yang semakin membaik. Kinerja yang semakin membaik ini terjadi antara lain karena penjualan mobil baru telah kembali ke level pra-pandemi, yang memberikan dampak positif pada permintaan mobil bekas. Ditambah lagi, semakin mahalnya harga mobil baru telah membuat mobil bekas bisa menjadi alternatif karena harganya yang lebih murah.

Sementara itu, bisnis retail Caroline.id juga mencatatkan pertumbuhan penjualan. Dalam hal  ini,  Perseroan  menargetkan supaya setiap showrooms bisa menghasilkan profit. (*AMBS)

 

Exit mobile version