youngster.id - Digital freight forwarder Andalin mengumumkan kerja sama dengan pionir fintech lending Investree. Potensi nilai dari kerja sama ini diperkirakan mencapai Rp 86 miliar (US$ 6 juta), terutama karena hingga saat ini belum banyak perusahaan teknologi finansial (fintech) yang bergerak di bidang pembiayaan rantai pasok.
CEO Andalin Rifki Pratomo mengatakan, kerjasama ini untuk menawarkan akses pembiayaan bea cukai dan pajak bagi para klien Andalin dan membantu meringankan beban biaya klien.
“Sebagai perusahaan yang mempunyai keahlian di bidang ekspor dan impor, kami sangat memahami adanya potensi pasar dan kebutuhan yang besar untuk memperkenalkan produk fintech kepada para pelaku usaha yang bergerak di perdagangan internasional. Andalin dan Investree melakukan kolaborasi, di mana produk Investree dapat menjadi alternatif pembiayaan untuk kebutuhan ekspor dan impor. Andalin sendiri berperan sebagai eksekutor pengiriman internasional dan verifikator dari transaksi perdagangan internasional tersebut,” ungkap Rifki dalam keterangan pers, Kamis (1/7/2021).
Menurut dia, kolaborasi antara Andalin dan Investree ini merupakan terobosan di bidang rantai pasok dan freight forwarding di Indonesia dan berfokus pada pemanfaatan digital.
“Dengan bekerja sama, kami dapat bersama-sama membangun produk finansial yang menarik dan kompetitif sekaligus menerapkan manajemen risiko yang kuat. Kami percaya, kolaborasi dengan Investree–yang dimulai dari pembiayaan bea cukai dan pajak–bisa menjadi tahap penting untuk membuat perubahan di bidang pendanaan perdagangan supply chain global,” imbuh Rifki.
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan, dalam kerja sama Investree dengan Andalin, Investree menerapkan skema PayLater yang dapat digunakan oleh klien Andalin untuk membiayai customs clearance dan third party invoice. Produk pembiayaan yang digunakan merupakan Buyer Financing di mana pihak Andalin memvalidasi jumlah pembiayaan yang harus dibayarkan dan Investree mencairkan dana kepada Andalin untuk kemudian diteruskan untuk kebutuhan pembiayaan pelaku UKM.
“Saat ini, komposisi Pemberi Pinjaman atau Lender Institusi di Investree sudah mencapai lebih dari 60%. Kami optimis bahwa sektor ini juga dapat diserap dengan baik oleh teman-teman Lender Institusi sehingga semakin banyak teman-teman pelaku UKM dari ekosistem atau klien Andalin yang terbantukan,” kata Adrian.
Kolaborasi antara Andalin sebagai digital freight forwarder dan Investree yang kini berkembang menjadi solusi bisnis digital terintegrasi bagi UKM memberikan manfaat untuk semua pelaku usaha yang terlibat. Salah satunya, skema pembiayaan ini mendukung banyak pengusaha ekspor impor untuk dapat meningkatkan transaksi pengirimannya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post