youngster.id - Program Bangkit 2022 telah meluluskan 2.517 siswa. Salah satu karya dari tugas Product-Based Capstone Project adalah aplikasi TeDi. Inimerupakan aplikasi mobile Indonesia pertama yang memiliki fitur-fitur untuk membantu tiga tipe disabilitas sekaligus, yaitu tunanetra, tunarungu, dan tunawicara.
TeDi merupakan inovasi karya dari Gilang Martadinata dan Najma, mahasiswa Universitas Padjadjaran.
“TeDi atau Teman Disabilitas berawal dari pertanyaan yang muncul di benak tim kami, apakah saat ini teknologi sudah dapat membantu orang-orang yang membutuhkan, atau hanya hiburan semata. Dari sini, kami berpikir bahwa sebaiknya kemajuan teknologi saat ini digunakan untuk membantu orang-orang yang sangat membutuhkan, salah satunya adalah penyandang disabilitas karena masih banyak diskriminasi dan kesulitan yang mereka rasakan,” ungkap Najma dalam siaran pers, Rabu (14/9/2022).
TeDi, sebagai salah satu dari Top 15 Product-Based Capstone Project yang memperoleh mentor industri dan dana inkubasi sebesar Rp140 juta dari Google dan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Nantinya, TeDi akan mentransformasi prototype mereka menjadi produk yang siap untuk diperkenalkan pada user atau masyarakat dalam bimbingan Lab Inkubasi dan Kewirausahaan di 15 Kampus Mitra Bangkit.
Program Bangkit dirancang khusus oleh Google dengan dukungan penuh dari GoTo, Traveloka, dan Deeptech Foundation dan Kemdikbud Ristek. Bangkit 2022 telah meluluskan 2.517 siswa pada 6 September lalu sebagai program andalan Kampus Merdeka untuk alur belajar cloud computing, mobile development, dan machine learning.
Selain TeDi, tim lain yang akan mendapatkan kesempatan ini adalah EcoSense, Herbapedia, HerAi, Yourney, DressOnMe, LukaKu, Glucare, Dwicara, Fi$hku, Tanamin, Ambroise, BahanbaKu, Circle, Kulitku.
STEVY WIDIA
Discussion about this post