youngster.id - Seiring perkembangan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), mendorong sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke kancah global terbuka lebar. Untuk mendukung hal itu, ASEAN Foundation meluncurkan program bertajuk AI for MSME Advancement in ASEAN (AIM ASEAN).
Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Piti Srisangnam mengungkapkan, pelatihan ini dirancang untuk memberikan solusi praktis atas kendala nyata yang dihadapi UMKM. Program kolaboratif ini menargetkan pelatihan AI bagi 100.000 pelaku UMKM di seluruh kawasan Asia Tenggara.
“Pelatihan ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi UMKM. Materinya fokus pada penerapan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, penjualan online, dan pengelolaan keuangan,” ucap Piti Srisangnam dikutip Senin (6/10/2025).
Srisangnam menekankan, AIM ASEAN merupakan hasil kemitraan dengan sembilan organisasi lokal dari berbagai negara anggota ASEAN. Di Brunei Darussalam ada Big BWN Project, Thailand, Vietnam, Kamboja ada Kenan Foundation Asia. Di Laos ada XM Technovator (XMT), MalaysiaUniversiti Teknologi PETRONAS – ASEAN Student Association (UTP-ASA), Myanmar ada SMEHub Asia, Filipina ada Limitless Lab, Singapura: Project Asia Data serta di Indonesia ada KUMPUL Impact dan Kaizen Collaborative Impact.
“Karena itu, kurikulum AIM ASEAN disusun dengan pendekatan praktis dan disesuaikan dengan konteks lokal masing-masing negara. Tujuannya adalah agar para pelaku UMKM dapat segera mengaplikasikan teknologi AI dalam operasional harian mereka guna mendongkrak produktivitas dan daya saing,” ujarnya.
Selain pelatihan, program ini juga akan menjadi wadah diskusi melalui forum nasional dan regional yang melibatkan pembuat kebijakan serta pakar. Forum ini diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun ekosistem yang mendukung perkembangan UMKM berbasis AI di masa depan.
Program AIM ASEAN merupakan kolaborasi antara ASEAN Foundation dan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN), dengan dukungan utama dari Google.org dan Asian Development Bank (ADB).
Srisangnam optimistis AIM ASEAN adalah langkah strategis untuk mempersiapkan UMKM menghadapi era digital.
“Program ini juga mendukung Visi ASEAN 2045, yakni mewujudkan ekonomi regional yang tangguh, inklusif, dan berorientasi masa depan. Membantu UMKM memanfaatkan AI bukan hanya soal peningkatan efisiensi, tapi juga untuk mendorong kesejahteraan jangka panjang di Asia Tenggara,” tegasnya.
Senada dengan ASEAN Foundation, CEO AVPN Naina Subberwal Batra, menyatakan transformasi tenaga kerja di era AI adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan organisasi berbasis dampak.
“Melalui AI Opportunity Fund, kami bekerja dengan mitra lokal yang memahami kebutuhan komunitas dan sektor masing-masing. Ini penting agar pelatihan tetap relevan, inklusif, dan mudah diakses,” ungkapnya.
Naina meyakini bahwa setiap pekerja, termasuk dari kalangan UMKM, harus memiliki kesempatan yang setara untuk mengambil manfaat dari pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Program AIM ASEAN yang akan berlangsung selama dua tahun ini merupakan bagian dari inisiatif AI Opportunity Fund: Asia-Pacific Phase 2.
Program ini juga telah mendapat dukungan resmi dari ASEAN Coordinating Committee on MSMEs (ACCMSME), menjadikannya bagian dari strategi regional untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil.
STEVY WIDIA
Discussion about this post